Ramallah, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, pada Ahad (15/10) malam, jumlah korban di kalangan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat meningkat menjadi 2.506 syahid dan 10.400 warga luka sebagian kritis.
Kemenkes menjelaskan, sejak dimulainya agresi pada Sabtu (7/10) lalu, saat ini jumlah syahid di Jalur Gaza bertambah menjadi 2.450 orang, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, sedangkan jumlah korban luka mencapai 9.200 orang, sementara jumlah korban di Tepi Barat meningkat menjadi 56 syahid akibat luka peluru pasukan pendudukan Israel yang semakin gencar, dan lebih dari 1.200 orang luka, Wafa melaporkan.
Pasukan pendudukan masih terus melakukan operasi Pedang Besi yang menargetkan 200 titik di jalur Gaza menyebabkan hampir seluruh bangunan hancur termasuk banyak sekolah, rumah sakit, gedung pemerintahan daerah, masjid dan gereja kuno.
Banyak rumah sakit rusak akibat serangan bom pendudukan sehingga tidak dapat beroperasi lagi. Menurut data PBB lebih dari 338.000 orang Gaza kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di sekolah-sekolah UNRWA.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Pada kondisi ini, pasukan pendudukan Israel memutus pasokan air, listrik, internet dan bahan bakar sehingga lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza kesulitan air, listrik, bahan bakar serta persediaan makanan yang mulai menipis.
Kementerian telah menyiapkan semua pasokan kesehatan dan obat-obatan untuk membawa mereka ke Jalur Gaza, namun otoritas pendudukan sejauh ini menolak untuk membawa mereka ke Jalur Gaza.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara