Gaza, MINA – Pada Hari Perempuan Internasional, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengapresiasi peran perempuan Palestina dalam perjuangan di Gaza.
Hamas menekankan dalam pernyataan pers, Sabtu (8/3), bahwa perayaan Hari Perempuan Internasional merupakan kesempatan untuk mengungkap kejahatan Zionis terhadap perempuan Palestina di semua wilayah pendudukan. Quds Press melaporkan.
“Perempuan Gaza telah menjadi sasaran pemboman biadab, pembantaian harian, pemindahan dan deportasi, penangkapan dan penyiksaan di penjara, dan perampasan hak asasi manusia mereka yang paling mendasar,” lanjut pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan, kematian lebih dari 12.000 perempuan Palestina, cedera dan penangkapan ribuan orang, serta pengungsian paksa ratusan ribu orang berulang kali selama agresi Zionis dan perang genosida di Jalur Gaza, merupakan noda malu di dahi umat manusia, dan pada semua orang yang terlibat, diam, dan lalai dalam menghentikan kejahatan Israel.
Baca Juga: Masjid Al-Nasr Nablus, Warisan Islam Sasaran Pembakaran Israel
Hamas mempertanyakan masyarakat global yang mengklaim melindungi perempuan dan hak-hak mereka, yang menempatkan mereka di hadapan tanggung jawab historis, politik, kemanusiaan, dan moral.
Hamas menambahkan bahwa tahanan perempuan Palestina menjadi sasaran bentuk penyiksaan psikologis dan fisik yang paling kejam di penjara pendudukan, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan perjanjian internasional.
Hamas juga mengapresiasi peran perempuan Palestina dalam perjuangan rakyat di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah pedalaman yang diduduki.
Hamas mengenang dengan bangga dan hormat peran perempuan Palestina di Jalur Gaza selama Pertempuran Badai Al-Aqsa. []
Baca Juga: Tawanan Israel Sebut Gencatan Senjata ‘Satu-Satunya Harapan’
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Ultimatum Empat Hari Ansharallah kepada Israel