Istanbul, MINA – Pada Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2025, perempuan Palestina di Tepi Barat justru mengalami kondisi yang sulit, setelah dipaksa mengungsi di bawah ancaman tembakan Israel, dengan banyak rumah mereka dihancurkan atau dirobohkan.
Dilansir dari Anadolu, Sabtu (8/3), serangan militer Israel terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki, membuat para wanita Palestina menghadapi penolakan Israel atas hak-hak paling mendasar mereka, termasuk hak untuk hidup, perumahan, dan keamanan.
Banyak perempuan Palestina, yang sekarang mengungsi akibat tindakan militer Israel, tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak dengan kondisi kemanusiaan yang buruk, seringkali tanpa privasi.
Mereka menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang masa depan mereka setelah serangan Israel yang dimulai pada 21 Januari berakhir. Para perempuan itu saat ini tinggal di kamp-kamp pengungsi di Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams di Tepi Barat utara.
Baca Juga: Karya Sulam Palestina Diperkenalkan di AS untuk Apresiasi Perempuan Palestina
Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), sekitar 40.000 warga Palestina telah mengungsi dari kamp-kamp di Tepi Barat utara karena operasi militer Israel yang sedang berlangsung. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel Akibatkan 2.000 Perempuan Palestina Cacat Permanen