Jakarta, MINA – Pada hari pertama MRT Jakarta resmi beroperasi secara komersial sebagai transportasi umum massal di Ibu Kota, Senin (1/4), Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan turut menggunakan kereta Ratangga menuju Kantor Balaikota Jakarta.
Anies berangkat dari Stasiun MRT Fatmawati menuju Stasiun MRT Bundaran HI. Kemudian menaiki Bus Transjakarta sampai Halte Balaikota, Jakarta Pusat, didampingi Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dan Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono.
“Pagi ini saya ke kantor menggunakan kendaraan umum (MRT Jakarta). Nyaman, karena menghindari macet. Tadi saya lihat di kereta juga banyak sekali warga kita sudah mulai menggunakan,” katanya kepada awak media.
Di hari pertamanya menggunakan MRT secara komersial, ia berharap masyarakat semakin leluasa untuk memakainya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Terkait dengan target, target kita sebenarnya lebih banyak yang menggunakan (MRT), bukannya sederhana (di angka) 60.000 (penumpang). Tapi, kita ingin lebih banyak warga Jakarta yang bisa memanfaatkan kendaraan umum massal apalagi bila terintegrasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies menegaskan kembali, ke depan semua transportasi umum massal di Ibu Kota harus terintegrasi. Hal ini untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dalam beraktivitas, terutama saat harus berpindah ke jenis transportasi umum lainnya.
Di tengah perjalanan sebelum sampai Halte MRT Bundaran HI, Gubernur Anies menyempatkan meninjau Stasiun MRT ASEAN. Pada kesempatan itu, Anies melihat Halte Tranjakarta Koridor 13 belum terintegrasi dengan Stasiun MRT ASEAN.
Ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke depan berencana membangun jalan penghubung atau sky bridge di Stasiun ASEAN untuk memudahkan warga berpindah menaiki Transjakarta, maupun sebaliknya, saat beraktivitas.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Kita tadi berhenti sebentar untuk melihat, kita nanti akan membangun semacam sky bridge antara Stasiun ASEAN dengan halte bus yang ada di atas Transjakarta. Dengan begitu, pengguna Transjakarta bisa berpindah ke MRT dengan leluasa. Ini adalah integrasi yang menjadi kata kunci,” ujarnya.
Ke depan, kata Anies, semua perencanaan transportasi harus bisa memenuhi persyaratan terintegrasi. Termasuk yang di sini, (di Halte Bundaran HI) sekarang sudah terintegrasi, antara Transjakarta dengan MRT. Nah, itulah yang mau kita bangun.
Pada tahap awal resmi beroperasi secara komersial ini, sebanyak 8 rangkaian kereta Ratangga yang dioperasikan, dari total 16 rangkaian. Selama satu bulan awal, tarif komersial MRT Jakarta akan dipotong 50 persen. Pengoperasionalan secara komersial MRT mulai berlaku pukul 05.30 WIB.
Kereta pertama Ratangga berangkat pukul 05.30 WIB dari Stasiun Lebak Bulus dan Blok M menuju Bundaran HI. Sementara itu, kereta pertama Ratangga dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus berangkat pukul 05.36 WIB. Kemudian, dilanjutkan setiap 10 menit sekali untuk kereta berikutnya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Ratangga yang beroperasi ada 8 dari 16. Jadi, hari ini masih beroperasi separuh kapasitas. Nantinya, ketika sudah beroperasi full kapasitas, 16 Ratangga rangkaiannya, maka akan bisa setiap 5 menit berangkat. Kalau sekarang masih setiap 10 menit,” katanya. (L/R06/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)