Ramallah, MINA – Saat hari pertama musim panen Zaitun dimulai di Tepi Barat pada Sabtu pagi (5/10), puluhan pemukim Yahudi bertopeng menyerang dan memukuli warga Palestina tanpa alasan.
Hasem Salama membawa keluarganya ke tanah mereka di Desa al-Lubban al-Gharbi, barat laut Ramallah di Tepi Barat yang diduduki. Mereka berniat memetik Zaitun yang panen. Namun, lebih dari 50 pemukim Israel bersenjata muncul menyerang mereka.
Salama mengatakan, 11 orang terluka, termasuk wanita dan seorang anak. Demikian dikutip dari Middle East Eye (MEE).
“Keponakan saya, yang berusia tujuh tahun, menderita memar setelah mereka memukulinya tanpa ragu-ragu,” kata Salama. “Dua wanita mengalami luka di tangannya selama serangan biadab itu.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Ketika Salama dan warga mencoba melawan, para penyerang justru mengintensifkan serangannya, mengayunkan pipa besi kepada mereka.
Banyak orang menderita patah tulang, termasuk Salama yang kakinya terluka, membuatnya tidak dapat berdiri.
Pasukan Israel akhirnya tiba di tempat kejadian. Namun, para saksi mata melaporkan bahwa mereka berpihak pada para pemukim, membantu mengusir penduduk dari daerah tersebut tanpa menangkap satu pun penyerang.
“Ini bukan pertama kalinya kami diserang saat memetik buah zaitun, tetapi ini yang paling brutal,” kata Jasser Samhan, seorang pemilik tanah di desa tersebut.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Tentara mendukung mereka dan menembakkan bom suara ke arah kami untuk memaksa kami meninggalkan tanah dan pepohonan kami.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant