Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Pertama Ramadhan, Ratusan Imigran Menyebrang di Sub-Sahara Afrika

Rudi Hendrik - Ahad, 28 Mei 2017 - 14:32 WIB

Ahad, 28 Mei 2017 - 14:32 WIB

314 Views

Libya-696x392.jpg" alt="" width="696" height="392" /> Sumber: Daily Times

Sub-sahara Afrika, 2 Ramadhan 1438/28 Mei 2017 (MINA) – Memasuki hari Ramadhan pertama, Sabtu (27/5), tentara Tunisia menyelamatkan setidaknya 126 imigran dari sub-Sahara Afrika yang hendak mencapai pantai Italia. Mereka berada di atas kapal karet tipis di lepas pantai kota Ben Gardane, dekat perbatasan Libya.

“Dalam empat hari, sekitar 10.000 imigran berhasil diselamatkan di lepas pantai Libya, namun setidaknya 54 lainnya tewas,” kata pejabat Libya, sebagaimana dilaporkan Ahram Online.

Pada Jumat, lebih dari 1.200 imigran diselamatkan oleh kapal-kapal Libya dan dibawa ke Tripoli atau Zawiya, sekitar 50 kilometer (30 mil) barat, sementara kapal penjelajah pantai dan kapal komando Italia menyelamatkan 2.200 orang lainnya dan membawa mereka ke Italia.

Sedikitnya 10 mayat juga ditemukan oleh penjaga pantai Italia, tambah laporan itu, menambahkan, para imigran dari negara konflik masih berusaha menuju selatan Italia pada Sabtu.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Sebanyak 6.400 lainnya diselamatkan antara hari Selasa dan Kamis, namun setidaknya 44 orang tewas, termasuk 35 orang yang tenggelam pada Rabu ketika sebuah gelombang yang kuat menyerang kapal mereka, melemparkan mereka ke laut saat kapal penyelamat membagikan jaket pelampung.

Pejabat menyatakan kekhawatiran bahwa masih banyak lagi orang yang hilang atau tenggelam di laut.

Lebih dari 50.000 migran telah sampai di pantai Italia sejak awal tahun ini, tidak termasuk yang diselamatkan dalam beberapa hari terakhir itu, sementara lebih dari 1.400 orang telah tenggelam atau hilang, menurut laporan PBB.

Dari 181.000 migran yang masuk Italia tahun lalu, sekitar 90 persennya tiba melalui Libya.

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Negara Afrika Utara telah lama menjadi batu loncatan bagi para migran yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Libya telah mendesak Eropa, dan khususnya Italia, untuk menyediakan peralatan teknologi memadai yang dibutuhkan untuk memantau perbatasan selatannya, dimana para migran, kebanyakan berasal dari sub-Sahara Afrika, memasuki negara tersebut.(T/RE1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional