Kabul, MINA Tanggal 13 Februari diperingati sebagai Hari Radio Sedunia, sebuah hari yang merayakan salah satu bentuk media massa tertua di dunia.
Meskipun media visual dan elektronik terus berkembang pesat, radio tetap menjadi sarana komunikasi yang populer, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Afghanistan.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menegaskan bahwa radio memiliki peran penting dalam menghubungkan masyarakat dan memperkuat suara berbagai kelompok untuk mengatasi tantangan bersama.
Pada tahun 2011, UNESCO menetapkan tanggal 13 Februari sebagai Hari Radio Sedunia, dan sejak itu, hari tersebut dirayakan setiap tahun untuk menghormati kontribusi radio dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Al-Houthi: Yaman Akan Bertindak Militer untuk Gagalkan Rencana Trump di Gaza
Mohammad, seorang warga Kabul berusia 60 tahun, menceritakan pengalamannya mendengarkan radio selama lebih dari dua dekade.
Ia mengatakan bahwa radio telah menjadi sumber informasi utama baginya, terutama untuk mengikuti program pendidikan dan berita.
“Dulu, tidak ada media lain, dan kebanyakan orang mendengarkan radio karena gratis dan menyediakan informasi terkini tentang perkembangan negara,” ujarnya.
Di Afghanistan, radio masih memegang peranan penting, terutama di daerah-daerah terpencil di mana akses internet dan media visual masih terbatas.
Baca Juga: Mesir dan Yordania Tegaskan Rekonstruksi Gaza Tanpa Pengusiran
Radio menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan pendidikan.
UNESCO menekankan bahwa radio tidak hanya menghubungkan masyarakat, tetapi juga menjadi alat untuk menyuarakan berbagai kelompok, terutama dalam menghadapi tantangan bersama.
Radio pertama kali ditemukan oleh Guglielmo Marconi pada akhir abad ke-19, dan sejak itu, media ini telah merevolusi komunikasi global serta perkembangan budaya.
Di Afghanistan, stasiun radio pertama, Radio Kabul, didirikan pada tahun 1925 atas perintah Raja Amanullah Khan.
Baca Juga: Al-Azhar Kairo Serukan Dukungan Rekonstruksi Gaza, Tolak Relokasi
Keberadaan radio menjadi tonggak penting dalam sejarah media di negara tersebut. Saat ini, radio melayani berbagai tujuan, mulai dari penyebaran informasi, pendidikan, hiburan, hingga periklanan.
Meskipun radio tetap populer, perkembangan media ini di Afghanistan tidak lepas dari tantangan.
Selama dua dekade terakhir, jumlah stasiun radio di negara tersebut meningkat signifikan menjadi 307.
Namun, sejak bangkitnya rezim Taliban pada Agustus 2021, sekitar 180 stasiun radio terpaksa tutup, mengakibatkan penurunan drastis dalam jumlah jaringan radio yang beroperasi.
Baca Juga: Suriah Hidupkan Kembali Sektor Pariwisata Pascalengsernya Assad
Hari Radio Sedunia tahun ini menjadi pengingat akan pentingnya peran radio dalam kehidupan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih bergantung pada media ini sebagai sumber informasi utama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mesir dan Qatar Tingkatkan Upaya Selamatkan Perjanjian Gaza