Hari Santri 2018 Untuk Persatuan dan Kebhinekaan

Jakarta, MINA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama () Kiai Said Aqil Siradj mengemukakan, tema hari santri nasional 2018 untuk menjaga persatuan dan kebhinekaan yang sangat harmonis.

Hari Santri Nasonal 2018 yang rencananya akan diselenggarakan di Tasikmalaya dan Garut pada 22 Oktober 2018 mendatang mengusung tema “Dedikasi Santri untuk Mandiri”.

Santri  telah terbukti dalam sejarah mampu menjadi garda utama dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari berbagai himpitan kolonialisasi. Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

“Dedikasi kaum santri tidak pernah lekang oleh waktu dalam mengabdikan diri untuk negeri, menyebar benih toleransi dan harmoni dalam kehidupan beragama di tanah keberagaman,” kata Kiai Said saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, (12/9).

Para santri di masa ini dan masa yang akan datang diharapkan harus mampu menjawab tantangan zamannya, memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis, mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban dan memiliki kecintaan terhadap tanah air.

Ketua panitia peringatan hari santri Nasional KH. Marsudi Syuhud menjelaskan rangkain kegiatan, diantaranya: Istighosah Akbar, pembacaan sholawat, Santri prenuer Award, Talk Show, lomba pidato dua bahasa (Inggris dan Arab), lomba Ta’lim Nasional hingga Apel santri bela negara di Surabaya.

Berbagai aktivitas ini diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri, mengonsolidasi kesatuan gerakan kaum santri, menempa berbagai talenta dan skill santri, serta mendorong lahirnya kepemimpinan dari kaum santri.

Peringatan hari santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober itu sendiri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. (L/Sj/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.