Jakarta, MINA – Memperingati Hari Santri Nasional, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengimbau seluruh pihak untuk tidak mendiskreditkan pola pendidikan pesantren yang menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan nasional.
Wakil Ketua ICMI Bidang Pendidikan dan Sumber Daya Manusia, Prof. Mochammad Najib, di Jakarta, Senin (20/10), menanggapi pemberitaan tentang robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo dan tayangan televisi nasional yang dianggap menyudutkan kultur pesantren di Lirboyo.
Najib menegaskan, insiden di Al-Khoziny harus menjadi pelajaran bersama dalam hal pengawasan dan peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan, tetapi tidak boleh dijadikan alasan untuk merendahkan sistem pendidikan pesantren secara keseluruhan.
“Pesantren telah terbukti menjadi pilar penting pembentukan karakter bangsa serta melahirkan banyak tokoh sukses di berbagai bidang,” ujarnya.
Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Hujan Lebat di Sumut
Ia juga menyoroti peran media yang memiliki tanggung jawab besar dalam membingkai informasi secara adil dan proporsional. Tayangan atau pemberitaan yang menyoroti kekurangan pesantren tanpa konteks yang utuh, kata Najib, dapat menimbulkan stigma negatif terhadap lembaga pendidikan Islam tradisional.
“Setiap sistem pendidikan memiliki kekhasan. Pola pendidikan pesantren tidak bisa diukur dengan kacamata budaya Barat yang permisif,” tegasnya.
Lebih lanjut, ICMI mendorong pemerintah untuk memperkuat pesantren dari sisi kurikulum, manajemen kelembagaan, dan infrastruktur.
Menurut Najib, pesantren memiliki keunikan dalam membentuk generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan tangguh secara sosial.
Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Petir di Sejumlah Wilayah Jakarta
“Momentum Hari Santri harus menjadi refleksi bersama untuk memperkuat peran pesantren dalam membangun peradaban bangsa,” tambahnya.
ICMI juga mengajak masyarakat dan media untuk berkolaborasi dalam memperjuangkan citra positif pesantren melalui pemberitaan yang mencerahkan, edukatif, dan konstruktif.
“Pesantren adalah benteng moral bangsa. Sudah sepatutnya semua pihak menjaga marwahnya,” ucap Najib.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Kelompok Rentan Diminta Waspada
















Mina Indonesia
Mina Arabic