London, 15 Muharram 1437/28 Oktober 2015 (MINA) – Seorang pemuda Muslim Inggris, Harris J (18), berhasil memadukan musik pop dengan iman Islamnya, membuatnya memiliki ribuan penggemar Muslim di seluruh dunia.
“Saya hanya ingin membuat musik tentang hal-hal yang sehat secara moral dan hal-hal yang manfaatnya bisa orang rasakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Harris, On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Saya selalu ingin membuat perubahan dalam musik, karena sebagian besar pendengar musik adalah remaja,” tambahnya.
Lahir di Chelsea di jantung kota London, Harris J adalah seniman muda Muslim Inggris dengan warisan darah India dan Irlandia. Ia menandatangani kontrak dengan Awakening Records.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Memiliki bakat menyanyi, ia mulai bernyanyi dan tampil di publik pada usia lima tahun di pertunjukan sekolah dan pertemuan multi-iman.
Setelah mengikuti Awakening Talent Contest pada 2013, Harris J memenangkan kompetisi dan menandatangani kontrak rekaman eksklusif dengan Awakening Records.
Ketika ditanya tentang arti Islam, ia mengatakan, “Ini adalah sesuatu yang saya ikuti dari hari ke hari dalam hidup saya, dan saya shalat lima kali sehari.”
“Islam adalah agama murni dan sepenuhnya mengajarkan perdamaian. Ini adalah sumber kenyaman bagi saya. Ini adalah faktor terpenting dalam hidup saya,” ujar Harris.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Pada Juli 2015, Harris J lulus dari sekolah terkenal dunia BRIT School of Performing Arts di London, Adele dan Amy Winehouse termasuk alumni di sekolah tersebut.
Harris J telah tampil dalam tur amal di Inggris dan konser amal Mandela di Afrika Selatan. Tren Dunia Musik mengidentifikasi Harris sebagai seniman musik Islam global.
“Pesan saya kepada dunia adalah murni hanya untuk menunjukkan idealisme tersembunyi yang benar dan keyakinan agama kita. Saya mencoba untuk menunjukkan kepada mereka Islam bukan seperti apa yang mereka lihat di berita (ekstrimis, terroris). Ini adalah agama damai dan penuh cinta. Saya ingin membuat perbedaan yang positif,” kata Harris. (T/P006/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas