Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Di dalam Al-Quran Allah berfirman :
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Artinya : “Katakanlah, ‘Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya’.” (QS Saba’ [34]: 39).
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Ibnu Katsir menjelaskan kandungan ayat di atas bahwa betapapun sedikit yang diinfakkan oleh seseorang, dari apa yang diperintahkan Allah dan apa yang diperbolehkan-Nya, maka Allah akan menggantinya di dunia dan di akhirat.
Di dunia orang yang gemar berinfak atau bersedekah akan diberi ganti rezki yang penuh berkah, dan di akhirat diganti dengan pahala berlipat ganda.
Pada ayat lain Allah berfirman :
وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَىۡءٍ۬ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Artinya : “….. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (QS Al-Anfal [8]: 60).
Ganti dari Allah tentu bukan sembarang ganti, tetapi ganti yang lebih baik lagi dan ganti yang lebih banyak pula, serta yang pokok adalah ganti yang lebih berkah. Sudah diganti di dunia, ditambahkan pula di akhirat yang lebih abadi.
Makna zakat itu sendiri disebutkan beberapa kali di dalam Al-Quran dengan istilah sedekah. Z,akat memiliki beberapa makna, yaitu : suci, bertambah, tumbuh, berkah.
Karena itu, orang yang menunaikan zakat atau sedekah dari hartanya, maka hartanya akan menjadi suci, tumbuh dan tambah berkembang, serta penuh berkah.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Beberapa ayat menyebutkan zakat dengan kalimat sedekah, di antaranya :
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah [9]: 103).
وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Artinya : “ Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” (QS At-Taubah [9]: 58).
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .” (QS At-Taubah [9]: 60).
Begitulah, ternyata dengan gemar bersedekah itu menjadi pangkal keberkahan dan kekayaan. Dengan gemar bersedekah walau tampaknya sedikit, akan menjadi banyak di sisi Allah. Harta yang fana ketika disedekahkan akan menjadi kawan abadi.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Di dalam hadits, dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sedekah itu sebelum sampai kepada tangan orang yang menerimanya, terlebih dahulu akan sampai kepada Allah, dan Allah sendiri yang menerimanya. Kemudian sedekah itu berkata lima hal, (1) Dulu aku sedikit, tapi ketika engkau berikan kepada yang membutuhkan akan jadi banyak, (2) Dulu aku kecil, lalu engkau besarkan aku, (3) Dulu aku musuh, tapi sekarang engkau jadikan aku yang menyenangkan, (4) Dulu aku fana, tapi sekarang engkau jadikan aku kekal, (5) Dulu aku yang dijaga, tapi sekarang aku yang akan menjagamu.”
Sedekah itu sendiri macam ragamnya, tidak hanya yang berupa harta benda. Namun juga bersedekah dengan ilmu, tulisan, tenaga, mendamaikan dua orang yang berseteru, menunjukkan kebaikan, bermesraan dengan suami/isteri, berkata yang baik, baik sangka, dan jutaan kebaikan lainnya. Itupun bisa dikategorikan sedekah.
Intinya, harta itu akan berkah dengan gemar bersedekah. Semakin bertambah sedekahnya, semakin berkah melimpah hartanya.
Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan-Nya kepada kita semua untuk menjadi manusia yang gemar bersedekah karena Allah. Aamiin. (A/RS2/p1)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh