
Foto: ipb.ac.id
“Indonesia di karuniai kekayaan laut yang sangat melimpah, jika hal ini dimaksimalkan, maka hasilnya bisa mencapai empat kali lipat dari pendapatan Informasi Teknologi (IT),” katanya dalam acara Dialog Nasional ICMI di Jakarta, Rabu (31/7).
Rokhim juga mengungkapkan suatu bangsa akan cepat maju jika bisa menangani hasil bumi dan lautnya secara maksimal. “Indonesia akan bisa mengejar negara-negara maju dalam memakmurkan rakyatnya jika mampu menangani sektor kelautan secara maksimal karena 75 persen wilayah Indonesia adalah perairan,” ungkapnya.
Menurutnya, jika melihat data, 65 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah pesisir. Itu artinya potensi kelautan harus digarap dengan serius sehingga menghasilkan kemakmuran merata untuk rakyat Indonesia.
Baca Juga: Tol Japek II Akan Dibuka Fungsional untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
“Kami memperkirakan sektor kelautan ini akan menyerap sedikitnya 40 juta tenaga kerja, dan itu sudah sepertiga dari total rakyat Indonesia. Sektor kelautan ini juga meliputi hasil lautnya sampai periwisatanya,”ujarnya.
Saat ini kendala utama penanganan kelautan adalah karena kurangnya teknologi modern, kurangnya infrastruktur, minimnya dukungan pemerintah dan kurangnya modal yang diberikan oleh perbankan.
“Ditambah lagi dengan illegal fishing, illegal mining, dan illegal trading yang menyebabkan kerugaian negara 200 triliyun setiap tahunnya,” tegasnya.
Namun, Rokhmin masih berharap besar kepada pemerintah Indonesia sebagai pengelola kekayaan negara untuk dapat memanfaatkan SDA untuk kemakmuran rakyat. “Hal ini sangat bergantung pada siapa pemimpin negeri ini,” tambahnya. (L/P01/P04/P02).
Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Aman hingga Akhir Ramadhan
Mi’raj News Agency (MINA)