Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1437/10 Maret 2016 (MINA) – KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdathul Ulama (NU), menyatakan, ajaran agama Islam yang murni dan sesuai dengan perkembangan zaman adalah Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
“Islam yang alami bukan Islam ala JIN (Jaringan Islam Nusantara, red), bukan Islam ala liberal (JIL, red) dan bukan Islam ala sekuler. Islam yang murni adalah Islam yang berasaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para shahabatnya,” kata ulama yang juga memimpin beberapa pondok pesantren itu saat Seminar Internasional bertema “Peran Ulama dalam Rekonsiliasi Krisis Politik di Timur Tengah” di Kampus Universitas Indonesia (UI), Jakarta Pusat, Kamis (10/3).
Hadir pada kesempatan itu Ketua Persatuan Ulama Syam, Prof. Dr. Taufiq Ramadhan Al-Buthi; Ketua Pusat Kajian Timur-Tengah dan Islam UI, Muhammad Luthfi Zuhdi; Duta Besar LBBP RI untuk Suriah, Drs. Djoko Harjanto dan beberapa pakar ke-Islaman dari UI.
Menurut Sekretaris Jenderal Konferensi Cendekiawan Muslim, Ulama, dan Sufi Sedunia (ICIS) itu, Islam akan menjadi kuat apabila para pengikutnya berpegang erat kepada Al-Qur’an.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Kaum Muslimin akan memperoleh kembali kejayaannya apabila kembali berpegang pada Al-Qur’an. Kaum Muslimin kuat bukan dengan berkumpul bersama di suatu tempat kemudian hanya ngentekke (menghabiskan) makanan saja,” ujarnya.
“Banyak di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tata cara hidup menurut Allah dan Rasul-Nya. Dalam surat Ali Imran ayat 103 misalnya, pada ayat itu sudah sangat jelas Allah memerintahkan umat Islam untuk hidup dalam persatuan, bukan perpecahan,” tambahnya. (L/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina