Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1437/18 Maret, 2016 (MINA) – KH Hasyim Muzadi, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), mengadakan pembicaraan dengan Menteri Agama Lukman Hakim Syaefuddin untuk membahas sosialisasi bahaya Narkoba yang dikatakannya lebih berbahaya daripada terorisme.
“Daya hancur narkoba lebih dahsyat dari pada terorisme, teror fisik yang diambil nyawanya, kalau narkoba yang diambil kehidupannya dahulu, kemudian nyawanya,” katanya di Kantor Kemenag RI Jakarta, Jum’at, (18/3). Miraj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Ketum Umum PB NU jabatan 1999 – 2010 ini juga mengatakan bahwa narkoba adalah ancaman besar Indonesia, selain dari tindak korupsi dan aksi terorisme.
Ia menambahkan untuk memberantas narkoba juga tidak bisa hanya satu lembaga yang mengatasinya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Narkoba ancaman terbesar di Indonesia selain terorisme dan korupsi meskipun juga keduanya sama-sama berat. Untuk itu kita bersama kita melakukan gerakan nasional melawan narkoba,” tambahnya.
Ia menjelaskan gerakan nasional tersebut memiliki tiga komponen diantaranya untuk memberantas narkoba, penyelenggara negara harus satu komando, dan tokoh masyarakat juga dilibatkan tidak hanya diberikan informasi dan himbauan, pola kerja juga akan disosialisasikan.
Selain itu, lanjut Hasyim, kita juga harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa narkoba adalah sebuah serangan yang dibungkus dengan kenikmatan, nikmat hanya untuk si “bos”nya, pemakainya yang mengalami kerugian. Ia juga mengatakan “bos” atau bandar narkoba di luar negeri tidak ada yang mengkonsumsi narkoba.
“Pak Menteri Agama menyambut gagasan ini dengan baik, kita para penyelenggara negara memiliki ujung tombak, dan kita optimis bisa melawan narkoba,” tutup Hasyim. (L/M09/P2)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)