Oleh : Ali Farkhan Tsani / Redaktur KBI MINA
Xherdan Shaqiri, gelandang timnas Swiss, mencetak hat-trick ke gawang Honduras pada laga pamungkas Grup E Piala Dunia 2014 Brasil, Kamis dinihari WIB (26/6).
Pesepak bola berusia 22 tahun itu memborong tiga gol kemenangan Swiss dan mengantarkan negaranya ke babak knock out perdelapan final. Sontak, penampilan impresif itu menjadikannya menjadi buah bibir penggemar bola dunia, khususnya warga Swiss.
Bukan soal mencetak gol atau asal mana dia, tapi yang menjadi menarik adalah Shaqiri ternyata seorang muslim kelahiran Yugoslavia, yang kini membela kesebelasan Swiss.
Baca Juga: Potret Ademnya Masjid Tuo Al-Khairiyah di Tapaktuan
Ritual Doa
Xherdan Shaqiri, kelahiran Yugoslavia, 10 Oktober 1991, kini bermain di klub Bayern Munich setelah pindah dari FC Basel.
Sebagai seorang muslim, gelandang sayap berdarah Albania ini, sering tertangkap kamera di tengah lapangan, saat mengangkat tangan, berdoa dan mengusap muka.
Ia lakukan itu, untuk memperoleh kekuatan rohani, sehingga dapat bermain maksimal di lapangan.
Baca Juga: Ketangguhan Pejuang Palestina dan Pesimisme Tentara Israel dalam Krisis Gaza
Beberapa fans Shaqiri merasa bangga dengan penampilannya. “Kamu membuat orang Albania bangga padamu, insya Allah kamu berhasil,” ujar fans di jejaring sosial.
Bukan hanya berdoa, Shaqiri pada laga final Liga Champions melawan Borussia Dortmund di Stadion Wembley London pada 25 Mei 2013, terlihat bersujud syukur di lapangan seusai pertandingan yang dimenangkan timnya.
Bahkan ia mengatakan bahwa ia akan berpuasa selama bulan Ramadhan ini meskipun Piala Dunia berlangsung pada cuaca panas di Brasil.
Pada Piala Dunia 2014 kali ini, Shaqiri memiliki rekan sesama muslim dari negara lain yang terdaftar dalam skuad masing-masing. Di antaranya Edin Džeko (Pemain Bosnia Herzegovina, klub Manchester City), Mesut Özil (Jerman berdarah Turki, klub Arsenal), Sami Khedira (Jerman, klub Real Madrid), Karim Benzema (Perancis berdarah Aljazair, klub Real Madrid), Mamadou Sakho (Perancis berdarah Senegal, klub Liverpool), Moussa Sissoko (Perancis, klub Arsenal),Marouane Fellaini (Belgia berdarah Maroko, klub Manchester United), Wakaso Mubarak (Ghana, klub Rubin Kazan), Bacary Sagna (Senegal, asal Arsenal), Vincent Aboubakar (Kamerun, klub Lorient), Yaya Toure (Pantai Gading, klub Manchester United), Sulley Muntari (Ghana, klub AC Milan), Ahmed Musa (Nigeria, CSKA Moscow). (T/R1/R2)
Baca Juga: Kematian Kareem Badawi dalam Serangan New Orleans Hancurkan Hati Keluarga
Dari berbagai sumber
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perjuangan Heroik Dr. Hussam Abu Safiya di Rumah Sakit Terakhir yang Masih Beroperasi di Gaza