Dalam acara Peringatan Tasyakuran Milad ke-25 Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Sabtu di Bogor, Hatta menegaskan kembali, Menko Perekonomian atas nama Pemerintah Indonesia telah menandatangani Piagam Penetapan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia (Worl Halal Center), sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, 24 Juni 2011 lalu.
Produk Halal sudah menjadi kecenderungan dunia saat ini, lanjut Hatta, sehingga produk halal telah terbukti menjadi nilai tambah dalam perdagangan komoditas internasional. Secara universal, produk halal juga telah diterima dengan baik sebagai produk yang berkualitas, sehat dan higienis, jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, tidak heran jika dalam beberapa tahun terakhir muncul visi halal dari beberapa negara dunia seperti Halal Hub di Malaysia dan Dubai, Halal Kitchen Thailand, Halal Port di Rotterdam Belanda dan visi halal juga tengah dipersiapkan di beberapa negara seperti China, Korea dan Jepang yang mayoritas penduduknya tidak beragama Islam.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Hatta mengatakan, di dalam negeri sendiri, Indonesia yang 86,1% warganya beragama Islam, adalah pasar yang besar untuk produk-produk halal. Didukung pula oleh per pertumbuhan perekonomian Indonesia yang berada di peringkat ke 16 di dunia berdasarkan laporan McKinsey Report pada 2012, dan industri di dalam negeri juga terus meningkat.
Namun alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga mengingatkan, dengan trend maraknya produk halal di pasaran dunia, maka Indonesia akan menghadapi persaingan yang makin ketat dalam perdagangan halal internasional. Maka LPPOM MUI tidak bisa berjalan sendiri. Peran MUI patut mendapatkan dukungan masyarakat, tambahnya.(T/P012/P02/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan