Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HATTA RAJASA: STOP EKSPOR BAHAN MENTAH!

Admin - Rabu, 31 Juli 2013 - 14:30 WIB

Rabu, 31 Juli 2013 - 14:30 WIB

388 Views ㅤ

Jakarta, 24 Ramadhan 1434/31 Juli 2013 (MINA) – Menko Perekonomian RI, Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia harus menghentikan kegiatan ekspor bahan mentah sebagai wujud syukur terhadap karunia Allah.

“Termasuk wujud syukur kita kepada Allah apabila kita mengolah hasil bumi yang kita miliki untuk kemakmuran rakyat,” ungkap Hatta pada Dialog Nasional Audit Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta, Rabu (31/7).

Hatta mengutip ayat Al-Quran, Surah Ibrahim ayat tujuh tentang kewajiban bersyukur atas nikmat Allah yang dikaruniakan kepada manusia. “Salah satu cara mensyukurinya dengan mengolah sendiri bahan mentah tersebut,” paparnya.

Hatta yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI itu menyebutkan bahwa selama ini Indonesia hanya mengekspor batu bara yang merupakan bahan mentah untuk gas yang diimpor dari negara lain yang harganya jauh lebih mahal. “Indonesia punya tenaga ahli dalam bidang tersebut, tapi kenapa tidak mau?” ungkap Hatta.

Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional

Menurutnya, pemerintah dalam hal tersebut, harus mau menerima kritikan dan masukan dari masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal dalam pemerataan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

Para pemangku kekuasaan seharusnya benar-benar menghayati amanah yang diberikan. Hatta mengungkapkan, “apakah kita sudah memberikan kontribusi maksimal dalam memakmurkan rakyat padahal Allah sudah berikan sumber daya alam (SDA) yang melimpah?”.

Dialog Nasional ICMI itu diselenggarakan mengingat potensi SDA Indonesia yang melimpah namun belum ditangani dengan benar dan tepat untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Hal itu mengundang keprihatinan beberapa tokoh untuk memberi masukan kepada pemerintah dan stakeholder (pemangku kepentingan) dalam pembangunan. (L/P01/P04/P02).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan

Rekomendasi untuk Anda