Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hayu Prabowo Serukan Rencana Aksi Atasi Dampak Perubahan Iklim

Rana Setiawan - Kamis, 5 Oktober 2023 - 06:29 WIB

Kamis, 5 Oktober 2023 - 06:29 WIB

9 Views

Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI) Dr Hayu Prabowo.(Foto: Dok. MINA)

Jakarta, MINA – Ketua Lembaga Pemuliaan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI) dan Ketua Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI), Hayu Prabowo, menyerukan rencana aksi tokoh lintas agama dan masyarakat lokal dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Seruan tersebut disampaikan Hayu saat menghadiri Konferensi Agama dan Perubahan Iklim – Asia Tenggara di Jakarta, Rabu (4/10).

“Krisis iklim bukan hanya masalah yang perlu dibahas, namun juga perlu aksi segera. Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi atas dampak krisis iklim. Masyarakat bersama tokoh agama memainkan peran penting dalam mengatasi perubahan iklim dan mempromosikan praktik hidup berkelanjutan,” kata Hayu.

Menurutnya, krisis lingkungan hidup dan iklim merupakan ancaman eksistensial terbesar bagi umat manusia. Krisis tersebut berdimensi banyak, namun sejatinya bersifat krisis moral yang direfleksikan dalam wawasan dan gaya hidup manusia modern yang sangat kurang mempertimbangkan penghidupan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

“Manusia memandang alam sebagai obyek untuk dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi sesaat semata bukan sebagai subyek yang perlu dipelihara untuk kelangsungan kehidupan manusia yang berkelanjutan,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Hayu, rencana aksi ini harus dibangun dengan keterlibatan dan dukungan dari seluruh komunitas, termasuk tokoh agama dan masyarakat lokal, agar dapat berhasil mengatasi dampak perubahan iklim.

“Selain itu, kerja sama antaragama dan kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi lingkungan juga sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya.

Hayu menambahkan, melakukan aksi di tapak dengan menggunakan teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan masyarakat lokal akar rumput sangat penting dalam menangani krisis lingkungan akibat perubahan iklim.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Sebagai contoh, kehadiran KISUCI yang digagas Hayu berlokasi di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat memiliki komitmen utama membangun kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak untuk pemberdayaan masyarakat lokal.

KISUCI atau Komunitas Iklim Sungai Cikeas, Sentul, Bogor, merupakan sebuah kelompok masyarakat yang berfokus pada masalah lingkungan, khususnya iklim dan sungai di wilayah Sungai Cikeas di Sentul, Bogor.

Komunitas ini terdiri dari individu-individu yang peduli terhadap lingkungan dan bekerja sama untuk mempromosikan kesadaran dan tindakan berkelanjutan terhadap perlindungan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.

Mereka memiliki tujuan utama yaitu pelestarian Sungai Cikeas, mitigasi perubahan iklim, advokasi dan penyadaran masyarakat.

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Dalam kegiatan sehari-hari, KISUCI melaksanakan berbagai kegiatan seperti edukasi dan praktik lapangan, pembersihan dan pemantauan sungai, penghijauan dan penanaman pohon, serta edukasi dan pelatihan.

Melalui kegiatan-kegiatan ini, mereka berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan lingkungan, serta mengambil langkah-langkah nyata untuk melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Krisis lingkungan hidup sebagai dampak dari perubahan iklim tengah menjadi isu global karena menyangkut keberlanjutan manusia di muka bumi. Efek gas rumah kaca, kerusakan ekosistem gambut dan mangrove hingga deforestasi hutan adalah isu yang sedang ramai diperbincangkan oleh khalayak. (L/R1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Health
Haji 1445 H
MINA Health