Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO Periode 2017-2021

Rana Setiawan - Kamis, 9 November 2017 - 20:33 WIB

Kamis, 9 November 2017 - 20:33 WIB

124 Views

(Foto: Kemlu)

Suasana Sesi ke-39 General Conference UNESCO di Paris, Perancis, Rabu (8/11/2017).(Foto: Kemlu)

Paris, MINA – Indonesia berhasil terpilih sebagai Anggota Dewan Eksekutif (Executive Board/EB) Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) periode 2017-2021 dalam pemilihan yang berlangsung pada Sesi ke-39 General Conference UNESCO di Paris, Perancis, Rabu (8/11).

Indonesia bersama India, Jepang, RRT, Filipina, dan Bangladesh, terpilih untuk duduk sebagai Anggota EB UNESCO periode 2017-2021 di Kelompok Asia Pasifik. Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara dan mendapatkan peringkat ketiga pada Grup Asia Pasifik.

Dari tujuh negara kandidat pada Grup Asia Pasifik, urutan perolehan suara adalah sebagai berikut: Jepang (166), India (162), Indonesia (160), Filipina (157), RRT (155), dan Bangladesh (144). Cook Islands tidak berhasil terpilih karena mendapatkan perolehan suara terendah yaitu 91 suara, dan pada Grup Asia Pasifik hanya terdapat 6 kursi kosong.

“Terpilihnya Indonesia sebagai anggota EB UNESCO periode 2017-2021 akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO,” kata Duta Besar LBBP/ Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan, sebagaimana keterangan pers Kemlu yang dikutip MINA.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Keterpilihan Indonesia di EB UNESCO sangat strategis bagi kepentingan nasional mengingat negara anggota EB mempunyai kesempatan untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO. Hal ini juga sejalan dengan besarnya kepentingan Indonesia dalam bidang kerja UNESCO, utamanya di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Kemenangan Indonesia ini tak lepas dari capaian dan diplomasi Indonesia di UNESCO dan upaya penggalangan dukungan yang intensif baik oleh seluruh unsur Pemerintah, terutama Perwakilan RI. Tercatat, Indonesia telah menyumbangkan beberapa Works of Art untuk UNESCO dan telah duduk sebagai anggota World Heritage Committee (WHC) periode 2015-2019 yang memiliki mandat untuk pelestarian warisan budaya dunia.

Pada tahun 2017, Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah World Press Freedom Day.

Indonesia juga merupakan negara yang telah diakui UNESCO sebagai negara besar dalam promosi dan pelestarian budaya. Cukup banyak warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, mulai dari wayang, keris, batik, angklung, noken, kawasan candi Borobudur dan Prambanan; juga Tari Saman dan Tari Bali sebagai warisan budaya tak benda.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

EB UNESCO, bersama dengan General Conference UNESCO, merupakan badan pembuat keputusan-keputusan penting UNESCO dalam standard setting bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan informasi komunikasi. EB juga mengatur hal-hal terkait manajemen UNESCO, utamanya dalam bidang anggaran dan administrasi.(R/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Wamenlu RI Anis Matta (foto: Kemlu RI l
Indonesia
Indonesia
Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia