New York, MINA – Dunia dihebohkan dengan bocornya upaya militer Israel yang mencari prajurit tempur, tenaga medis dan penembak jitu dari kalangan sipil atau yang populer disebut “tentara cadangan”.
Dilansir dari Al Mayadeen pada Selasa (2/9), media besar AS di New York, The Wall Street Journal, mengungkapkan, beberapa komandan Israel telah menggunakan taktik yang tidak biasa untuk mengisi barisannya yang kekurangan tentara.
Sebuah pesan yang diunggah di grup WhatsApp untuk mahasiswa berbunyi: “Saya mencari prajurit tempur, terutama tenaga medis dan penembak jitu, untuk operasi selama 70 hari mulai 11 September. Jika ada prajurit cadangan yang berminat, silakan kirim pesan pribadi kepada saya.”
Selagi pendudukan Israel bersiap untuk serangan baru di Kota Gaza, para komandan militer kesulitan mengumpulkan cukup banyak pasukan cadangan untuk melaksanakan misi tersebut. Setelah hampir dua tahun pertempuran tanpa henti di berbagai front, kelelahan mulai terasa, dan semakin banyak pasukan yang mempertanyakan tujuan dan legitimasi perang.
Baca Juga: MER-C Salurkan Paket Bantuan Pangan untuk Staf RS Al-Shifa di Gaza City
Militer kini berupaya menarik sekitar 60.000 prajurit cadangan dari kehidupan sipil, termasuk dari pekerjaan, universitas, dan keluarga.
Menurut lebih dari 30 perwira dan prajurit yang diwawancarai oleh The Wall Street Journal, moral pasukan merosot dengan cepat. Banyak pihak yang memperingatkan bahwa pasukan Israel sedang mendekati titik kritis.
Kelangkaan prajurit cadangan yang semakin meningkat mencerminkan krisis yang lebih mendalam dalam tubuh militer Israel, yang mengungkap keretakan internal dan kekecewaan yang meluas terhadap perang di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ini 4 Permintaan Tokoh Palestina kepada Pemerintah Indonesia