Jakarta, MINA – “Mitigasi bencana telah menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat tingginya korban jiwa akibat bencana alam di Indonesia,” ujar Hendra Gunawan selaku Kepala Bidang Mitigasi Gunung Merapi dalam Forum Merdeka Barat 9 pada Jumat (8/2).
Menurut data UNISDR (United Nations International Strategy of Disaster Reduction), di penghujung Januari tercatat 10.373 korban jiwa di dunia, yang 4.535 adalah korban meninggal akibat bencana di Indonesia.
“Prosedur mitigasi terus diperbaiki dengan mengenal permasalahan, dan mengedepankan Early Warning sehingga mengurangi jumlah korban nantinya,” kata Hendra.
Berbekal dari kesadaran itu, pemerintah memberikan setidaknya enam arahan terkait implementasi mitigasi bencana.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Arahan pertama, setiap perancangan pembangunan harus dilandaskan pada aspek-aspek pengurangan resiko bencana. Kedua, pelibatan akademisi dan pakar bencana untuk mengkaji dan menganalisis potensi bencana supaya mampu memprediksi siklus bencana.
Ketiga, saat terjadi bencana Gubernur, Pangdam dan Kapolda sebagai komandan satuan tugas penanganan kondisi darurat. Keempat, pembangunan dan peringatan dini terpadu berbasiskan hasil penelitian dan pengkajian para pakar.
Kelima, pendidikan kebencanaan di sekolah maupun dimasyarakat terutama daerah rawan bencana akan dimulai tahun 2019. Keenam, perlu dilakukan simulasi penanganan bencana secara berkala dan berkesinambungan hingga ke tingkat RT/RW. (L/SR/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online