Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrajit: Masyarakat Harus Melek Media di Tengah Disrupsi Informasi

Rana Setiawan - Selasa, 8 Desember 2020 - 23:22 WIB

Selasa, 8 Desember 2020 - 23:22 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI), Hendrajit, mengatakan pentingnya masyarakat melek media dalam perkembangan teknologi informasi guna menghadapi permasalahan bangsa dan persaingan global saat ini.

Menurutnya, di tengah disrupsi teknologi dan informasi masyarakat perlu berpikir kritis mempunyai kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah.

“Hal yang diperlukan dalam menyaring hoaks adalah kemampuan untuk menganalisa fakta. Masyarakat harus banyak baca buku (literasi/referensi) bukan sekedar lihat sekilas di medsos saja,” kata Hendrajit kepada MINA, Selasa (8/12).

Dia berharap masyarakat Indonesia dapat menjadi pilar dalam menyaring informasi hoaks, dan dapat menerima perubahan yang terjadi dengan baik serta memanfaatkan kemudahan teknologi dengan bijak.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

“Masyarakat harusnya menjadi yang pertama dalam menyaring pemberitaan media. Minimal, mereka memeriksa kebenaran pemberitaan suatu media sebelum menyebarkannya,” ujarnya.

Hingga akhirnya, kemudahan mengakses informasi tak hanya menjadi masalah, namun juga menjadi anugerah dalam kehidupan bermasyarakat kita.

Hendrajit menyayangkan masih banyak masyarakat awam menelan tiap berita dan enggan memeriksa kebenaran dari apa yang ia lihat, dengar, dan pahami. Lebih celaka lagi, mereka menyebarkannya begitu saja tanpa tedeng aling-aling. Dari sinilah, berita bohong atau yang terkenal dengan sebutan hoaks tumbuh subur.

“Masih ada kecenderungan masyarakat banyak yang malas baca dan malas menggali informasi secara mendalam. Akhirnya menjadi objek berita-berita palsu atau hoaks,” imbuhnya.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

“Masyarakat harus punya kesadaran untuk mencari informasi-informasi alternatif selain dari media mainstream. Makanya dorongan untuk terbiasa membaca ini harus tinggi,” tambahnya.(L/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Rekomendasi untuk Anda