Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ketua Koordinator Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Heni Nurhasanah mengatakan, muslimat memiliki peran yang sangat penting dalam membebaskan dan mengembalikan Al-Aqsha ke pangkuan kaum muslimin.
“Kaum muslimat memiliki peran sentral, karna muslimat merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya serta pengobar semangat suaminya untuk bergerak memperjuangkan tanah Al-Aqsha,” katanya kepada MINA, Ahad (31/3).
Ia juga menerangkan untuk mengembalikan Al-Aqsha, “Kita harus berjuang bersama serta mempererat ukhuwah.”
“Untuk memperjuangkan Al-Aqsha tidak bisa dilakukan sendiri, kaum muslimin harus bersatu serta mempersatukan kaum muslimat dari berbagai negara untuk membentuk visi-misi yang sama sehingga tercapai tujuan yang sama,” katanya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Heni mengatakan, salah satu upaya yang ingin dilakukan Muslimat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam ikut serta membantu dan membela Al-Aqsha adalah menyelenggarakan Konferensi Muslimah Internasional untuk Al-Aqsha.
“Penyelenggaraan Konferensi Muslimah Internasional ini merupakan wujud kepedulian kita terhadap upaya pembebasan Masjid Al-Aqsha,” ujarnya.
Sehingga menurutnya dalam rangka itulah perlu ada musyawarah khusus tentang persiapan konferensi tersebut sebagai upaya mengawal suksesnya kegiatan Konferensi Muslimah Internasional.
Musyawarah Konferensi Muslimah
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sehubungan dengan itu, Musyawarah dengan tema “Wahai Muslimah, Al-Aqsha Memanggilmu” akan diadakan di Aula At-Taqwa Kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan pada 25-26 April mendatang.
Ketua Koordinator Muslimah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Pusat, Maghfiroh, menyampaikan, acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi muslimah dari bebagai wilayah, menyusun tahapan kegiatan menuju terlaksananya konferensi, serta menyusun kepanitiaan Konferensi Muslimah Internasional.
Ia mengatakan, Konferensi Muslimah Internasional merupakan kelanjutan dari Konferensi Muslimah Internasional yang sebelumnya pernah diadakan di Turki 2016 lalu.
“Konferensi yang akan kami adakan ini merupakan usaha menindaklanjuti pertemuan yang pernah kami hadiri di Turki yaitu Nisaa Al-Aqsa dengan tajuk Women of Al-Aqsha are the pride of Al-Ummah tahun 2016 lalu,” katanya.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Dalam musyawarah itu nantinya Imaamul Muslimim Yakhsyallah Mansur hadir sebagai pemberi arahan dan nasihat untuk terlaksananya kegiatan Konferensi Muslimah Internasional yang akan diadakan tahun depan.
Musyawarah ini dihadiri oleh 50-80 orang yang terdiri dari para Koordinator Muslimah Wilayah dan staff, muslimah yang diundang secara khusus serta fatayat dan umahat.
Maghfiroh berharap langkah ini menjadi lompatan bagi muslimah khususnya Jama’ah Muslimin (Hizbullah) untuk ikut serta secara massif menggerakkan potensi yang dimiliki demi terbebasnya Al-Aqsa yang dimulai dengan Konferensi Muslimah Internasional yang akan dilaksanakan 2020 M / 1441 H mendatang. (L/ial/B01/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara