Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Pendudukan Israel Naftali Bennett sedang mempertimbangkan untuk menutup semua wilayah yang diperintah oleh Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Bennett mengatakan, ia meminta penilaian rinci tentang konsekuensi ekonomi dari penutupan seperti itu, yang akan disajikan dalam pertemuan Senin (9/3). Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip MINA.
Dalam konferensi pers membahas bagaimana Tel Aviv akan memerangi virus, Perdana Menteri Pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel dan AS akan mengembangkan solusi schreening pasien untuk mendeteksi virus.
Menyusul penemuan tujuh kasus virus korona di Betlehem yang diduduki pekan lalu, semua pintu masuk dan keluar ke daerah itu ditutup untuk menampung penyakit itu. Pada Jumat dan Sabtu, lebih banyak orang dinyatakan positif mengidap virus tersebut, sehingga jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 19, lapor Haaretz.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Warga telah mengkritik Israel dan Otoritas Palestina mengambil langkah-langkah lebih keras di Tepi Barat daripada di Israel. Beberapa pihak menyatakan, Israel dalam kasus ini sengaja menghambat gerakan Palestina.(T/ara/B03).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia