Bogor, 21 Sya’ban 1438/ 18 Mei 2017 (MINA) – Herbalis Agus Rahmadi mengatakan, menyikapi kasus terkait vaksinasi dan imunisasi maka harus dengan pikiran yang ilmiah dan dapat membedakannya.
“Bedanya, vaksinasi adalah proses pemberian sesuatu ke dalam tubuh manusia dan imunisasi adalah pembentukan imun dan merespon tubuh manusia agar menjadi lebih baik,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Kampus STAI Al- Fatah Cileungsi, Bogor, Kamis (18/5).
Ia juga menjelaskan, permasalahan yang ada di masyarakat adalah vaksin tersebut, apakah halal atau haram, padahal dikatakan halal jika proses pembuatannya bertujuan baik dan dikatakan haram bila bahan yang digunakan haram mengandung unsur tidak halal, serta diperhatikan efektifitas kehalalannya juga.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Secara umum tujuan adanya vaksin cukup baik tetapi sikap masyarakat saja yang menanggapi kasus di lapangan tidak baik,” kata Agus.
Dokter itu berharap, para produsen hendaknya menciptakan vaksin menjadi lebih aman dan halal agar ke depannya bisa dipergunakan di kalangan konsumen dengan baik dan dapat dipercaya.
“Para ibu juga diharapkan dapat mengubah main set mereka lewat edukasi (pendidikan) seperti kajian-kajian, ceramah, dan memberikan ilmu pengetahuan tentang obat tradisional,”
Dia juga menyarankan agar para dokter menyebarkan dan mensyiarkan kebaikan-kebaikan vaksin mulai dari hal-hal yang paling sederhana.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Pemerintah juga dihimbau untuk memiliki program vaksinasi yang paling bagus aspek ke halalannya karena mayoritas orang Indonesia adalah Muslim yang memperhatikan halal. Jika halal pasti baik, dan yang meragukan masyarakat selama ini adalah produk vaksinasinya sendiri.(L/R12/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur