Hero Flotilla, Halim Said Meninggal Dunia

Malaysia, MINA – Keluarga besar relawan Food Flotilla for Myanmar (FFfM) kembali berduka. Salah seorang relawan Flotilla yang juga wartawan New Straits Times Press (NSTP) Biro , Malaysia, Abdul (37) meninggal dunia.

Informasi yang diterima Mi’raj News Agency (MINA) dari sesama rekan wartawan Flotilla, Azwan, pada Jumat, (6/7) sore menyatakan Halim meninggal akibat terjangkit virus di paru-parunya.

“Halim Said dari NSTP Johor menghembuskan nafas terakhir sebentar tadi di Hospital Ampang. Sama-sama kita sedekah Al-Fatihah semoga ruh arwah dicucuri rahmat,” demikian dikabarkan salah seorang aktivis, Zulhanis di grup whatsaap.

Sementara, Kakaknya, Faridah, ketika dihubungi MINA mengatakan, Halim dilarikan ke Rumah Sakit pekan lalu karena mengeluh sakit perut.

“Menjelang Idul fitri lalu dia hubungi saya dan menyatakan keinginan untuk berhari raya di kampung halamannya di Beranang, Selangor, namun disebabkan sakit perut yang parah, dia membatalkan keinginan itu dan hanya berhari raya di rumah keluarga angkatnya di Selayang,” ujar Faridah.

“Halim seorang yang ceria dan tidak pernah menunjukkan tanda mempunyai penyakit. Hanya belakangan ini, dia tidak ada selera makan dan berat badannya turun derastis,” katanya.

Sementara, salah seorang relawan Flotilla asal Indonesia, Nurhadis dalam akun facebooknya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Halim.

“Satu lagi teman seperjuangan selama di Food Flotilla for Myanmar kembali ke pangkuan Allah. Kali ini teman jurnalis New Straits Time Press (NSTP) Malaysia, Halim Said, meninggal beberapa menit yang lalu akibat tumor yang diderita. Semoga Halim Said meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran, aamiin,” tulisnya.

Halim yang merupakan salah satu Hero Flotilla ini belum berkeluarga dan sejak lahir bersama dengan keluarga angkatnya.

Jenazah dikebumikan di Tanah Perkuburan Islam Bukit Kepong, Beranang, Malaysia malam ini.

Sebelumnya pada Maret 2017 lalu, seorang Hero Flotilla, Fadzin Bin Ismail atau dikenal dengan panggilan Pak Lang meninggal saat menunaikan shalat Dhuha.

Food Flotilla, membawa sejumlah 185 relawan dari 11 negara mewakili 31 NGO, termasuk Aqsa Working Group (AWG) Jamaah Muslimin (Hizbullah) dari Indonesia dan wartawan MINA.

Berlayar selama 21 hari pada Februari 2017 lalu dari Malaysia menuju Myanmar dan Bangladesh untuk memberikan bantuan makanan, namun tujuan utamanya adalah membuka hati pemerintah Myanmar untuk memperlakukan Etnis Rohingya sebagaimana warga negara Myanmar yang lain.

Selama ini diberitakan, militer dan kelompok Budha Ekstrimis membunuh anak-anak, memperkosa wanita, membunuh dewasa, dan membakar rumah serta mengusir masyarakat etnis Rohingya.

Sehingga menggugah dunia melalui program Food Flotilla for Myanmar yang digagas Kelab Putra 1 Malaysia (KP1M) dan Majelis Perundingan dan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dengan dukungan Perdana Menteri Malaysia Tun Najib Razak.(L/B01/P1).

Mi’raj News Agency (MINA).