Beirut, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal Hezbollah Naim Qassem mengatakan pada Senin (30/9), bahwa kelompok tersebut akan memilih pemimpin baru sesegera mungkin.
“Kami akan memilih sekretaris jenderal sesegera mungkin sesuai dengan struktur partai,” kata Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi. “Pilihannya akan mudah,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal Hezbollah Hassan Nasrallah wafat dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat. “Meskipun kehilangan beberapa pemimpin dan serangan terhadap warga sipil, kami akan terus menghadapi musuh Israel untuk mendukung Palestina dan membela Lebanon,” tegas Qassem.
“Kami sedang melaksanakan rencana alternatif yang telah disiapkan Nasrallah sebelum pembunuhannya,” tambahnya.
Baca Juga: Militer Israel Bom Pengungsian di Lebanon Selatan
Qassem membantah klaim Israel bahwa sekitar 20 komandan Hezbollah tewas dalam serangan yang menargetkan Nasrallah.
“Bertentangan dengan apa yang diklaim Israel, tidak ada pertemuan 20 pemimpin partai pada saat Nasrallah menjadi sasaran di pinggiran selatan,” katanya. Ia menambahkan bahwa hanya komandan Hezbollah Ali Karaki, kepala pengawal Nasrallah Ibrahim Jazini, ajudan lain bernama Samir Harb, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan yang hadir pada saat serangan itu.
Qassem menuduh AS memberikan dukungan militer tak terbatas kepada Israel.
“Pertempuran masih panjang, pilihannya terbuka, dan kami akan menghadapi setiap invasi darat Israel ke Lebanon,” katanya.
Baca Juga: Ribuan Massa di Teheran Kenang Hasan Nasrallah
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran dengan menargetkan Hezbollah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 900 orang dan melukai lebih dari 2.700 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. (Ft)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Venezuela: Tindakan Israel Lebih Buruk dari Kejahatan Nazi