Beirut, MINA – Hezbollah mengeluarkan perintah evakuasi pada Sabtu (26/10) malam, yang ditujukan kepada para pemukim Israel di 25 permukiman di Palestina utara yang diduduki, mengikuti jejak pasukan pendudukan Israel yang telah memaksa orang-orang meninggalkan rumah mereka di sejumlah wilayah di Lebanon.
Pasukan pendudukan Israel, melalui Juru Bicara mereka, Avichay Adraee, mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah-wilayah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon selatan, Bekaa, dan bahkan baru-baru ini sebagian besar kota Tyre, sebelum mengebom rumah-rumah warga sipil dengan dalih rumah-rumah tersebut berisi peralatan militer yang digunakan Perlawanan Islam. Almayadeen melaporkan.
Sementara itu, Hezbollah menyatakan permukiman-permukiman ini telah menjadi pos-pos militer pasukan pendudukan Israel untuk melancarkan serangan terhadap Lebanon. Hezbollah menyatakan permukiman-permukiman tersebut merupakan target militer yang sah bagi pasukan udara dan rudalnya, dan menyerukan para pemukim “segera mengungsi.”
“Anda diminta untuk segera mengungsi. Permukiman Anda telah menjadi tempat dan permukiman bagi pasukan militer, musuh yang menyerang Lebanon. Untuk itu, mereka telah menjadi target militer yang sah bagi pasukan udara dan rudal Perlawanan Islam,” demikian bunyi peringatan tersebut.
Baca Juga: Israel Rebut Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan Suriah
Permukiman yang termasuk dalam perintah evakuasi antara lain Kiryat Shmona, Yesud HaMa’ala, Ayelet HaShahar, Hatzor HaGlilit, Karmeil, Maalot Tarshiha, Even Menachem, Nahariya, Rosh Pina, Shamir, Shaal, Meron, Kapri, Abirim, Dalton, Neve Ziv, Katzrin, Kfar Hanania, Manot, Beit HaEmek, Kfar Vradim, Harashim, Birya, Kidmat Tsvi, dan Bar Yohai.
Pemberitahuan ini menyusul peringatan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Ruang Operasi Hezbollah pada tanggal 11 Oktober, yang mengungkap militer Israel telah mendirikan pos-pos militer bagi para perwira dan prajuritnya di dalam area permukiman di permukiman utara, mengubah rumah-rumah menjadi instalasi militer.
Pernyataan tersebut megatakan, kota-kota besar yang diduduki seperti Haifa, Tabaraya, dan Akka juga menjadi tempat pangkalan militer yang beroperasi dari dalam lingkungan pemukiman, yang berkontribusi terhadap serangan gencar terhadap Lebanon.
Dalam pernyataan tersebut, Hezbollah memperingatkan para pemukim untuk menghindari tinggal di dekat fasilitas militer ini demi keselamatan mereka sendiri, sampai pemberitahuan lebih lanjut, dengan menekankan rumah-rumah dan pangkalan-pangkalan ini dianggap sebagai target yang sah bagi rudal dan angkatan udara Hezbollah.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Hezbollah menegaskan kembali komitmennya terhadap janji mendiang Sayyed Hassan Nasrallah untuk menjaga pemukiman utara tetap kosong dari orang Israel sampai agresi terhadap Gaza dan Lebanon berakhir.
Setelah peringatannya pada 13 Oktober, Hezbollah melancarkan serangan menggunakan pesawat nirawak yang menargetkan pangkalan militer Israel yang terkait dengan Brigade Golani di Binyamina, selatan Haifa.
Ruang Operasi Hizbullah melaporkan pangkalan tersebut, yang sebagian besar tidak diketahui oleh para pemukim, termasuk di antara target militer dalam konflik yang sedang berlangsung. []
Baca Juga: Oposisi Suriah Tumbangkan 61 Tahun Rezim Assad, Tahanan Dibebaskan
Mi’raj News Agency (MINA)