Beirut, MINA – Perlawanan Islam di Lebanon, Hezbollah mengumumkan total 27 operasi, pada Selasa (26/11), yang dilakukan oleh para pejuangnya terhadap pasukan penjajah Israel.
Pengumuman ini muncul saat rezim Israel menyetujui proposal gencatan senjata yang didukung AS, yang dijadwalkan mulai berlaku pada pukul 4:00 pagi (waktu setempat), Rabu (27/11). Al Mayadeen melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, Unit Media Militer Hezbollah mengatakan bahwa pihaknya telah menyerang “target militer Israel yang sensitif”, pada tanggal 18 November dan mengungkapkan rincian serangan pesawat tak berawak jarak jauh.
Angkatan Udara Tak Berawak milik Hezbollah meluncurkan segerombolan pesawat nirawak serang satu arah tingkat atasnya ke kediaman komandan Angkatan Udara Israel Jenderal Tomer Bar di Tel Aviv.
Baca Juga: Sejumlah Poin Gencatan Senjata Israel-Hezbollah
“Operasi tersebut mencapai tujuannya dengan tepat,” kata Unit Militer tersebut, seraya menambahkan bahwa sensor militer Israel telah membatasi aliran informasi terkait insiden itu.
Dalam perkembangan lainnya, Hezbollah mengungkapkan bahwa pada Senin (25/11), pukul 11:30 malam, pejuang Perlawanan menembakkan salvo roket berpemandu presisi ke kamp pelatihan infanteri Israel di Shavei Tzion, sebelah selatan pemukiman kota Nahariya, yang menandai serangan pertama terhadap pangkalan militer Israel.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO Sambut Baik Gencatan Senjata Lebanon, Serukan Perdamaian di Gaza