Beirut, MINA – Seorang pejabat senior Hezbollah Lebanon menuding Amerika Serikat (AS) terlibat langsung dalam agresi terhadap Lebanon dan pembunuhan Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal gerakan tersebut.
Kepala Arsip Sumber Daya dan Perbatasan Hezbollah, Nawaf al-Moussawi, menekankan bahwa Washington telah meningkatkan operasi intelijen terhadap Hezbollah sepuluh kali lipat selama 25 tahun terakhir, tetapi gerakan perlawanan tetap teguh dan tetap mampu menyerang penjajah.
Moussawi menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen pada Senin (3/3), menekankan bahwa AS memiliki peran dalam keputusan dan pelaksanaan pembunuhan terhadap Nasrallah, yang tewas dalam serangan rudal Israel di Beirut pada 27 September tahun lalu.
Moussawi menekankan bahwa jenis rudal yang digunakan untuk menyerang markas besar Nasrallah di lingkungan Dahiyeh, Beirut, “bukan bagian dari persenjataan Israel dan dibawa secara khusus untuk serangan yang ditargetkan ini.”
Baca Juga: Raja Salman Sampaikan Pesan Ramadhan
Pejabat Hezbollah tersebut juga mencatat bahwa operasi intelijen AS terhadap Hezbollah sejak tahun 2000 dan program intelijen Amerika “melayani kepentingan Israel.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan