Beirut, MINA – Milisi Hezbollah pada Rabu (2/10) mengumumkan bahwa pihaknya memulai operasi militer melawan Zionis Israel yang mereka sebut dengan operasi “Khaybar.”
Operasi Khaybar akan menargetkan fasilitas-fasilitas militer Israel. Serangan tersebut ditandai dengan peluncuran roket Fadi 4 ke pangkalan militer Glilot, yang merupakan markas Unit Intelijen Militer 8200 Mossad. Anadolu melaporkan.
Dalam pernyataannya, Hezbollah menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bentuk dukungan bagi rakyat Palestina di Gaza serta tindakan balasan atas pembantaian warga sipil di Lebanon oleh Israel.
Hezbollah menegaskan bahwa operasi itu akan terus berlanjut sebagai bagian dari perlawanan rakyat Lebanon terhadap agresi Israel.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sementara itu, Militer Israel mengakui adanya serangan roket dari Lebanon, dengan beberapa roket berhasil dicegat. Akibat serangan ini, sirene peringatan terdengar di Tel Aviv dan beberapa kota lainnya meraung-raung tiada henti. Sementara laporan medis mencatat dua warga Israel terluka akibat serangan itu.
Hezbollah mengklaim serangannya berhasil sehingga menyebabkan beberapa korban di pihak militer Israel. Wakil pemimpin Hezbollah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya siap menghadapi perang besar melawan Israel, sementara operasi mereka akan terus berlangsung. [An]
Mi’raj News Agency (MINA)