Jakarta, MINA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mengapresiasi langkah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mengajak masyarakat untuk menonton bareng film “Pengkhianatan G30S/PKI”.
“Upaya TNI untuk menonton bareng tentang film PKI, sangat patut kita apresiasi sebagai bentuk mengokohkan pemahaman tentang bahayanya komunis,” ujar Hidayat dalam pernyataannya di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (27/9).
Menurut Hidayat, sejarah tentang pengkhianatan PKI perlu terus dijabarkan agar tidak terulang lagi. Apalagi sudah lebih dari sekali PKI melakukan pengkhianatan.
“Para korbannya kebanyakan adalah para ulama dan para santri juga menjadi korban,” katanya.
Ia mengungkapkan, partai berlogo palu arit itu hingga saat ini masih dilarang, melalui Tap MPRS no 25 tahun 1966, kemudian juga pada Tap MPR no 1 tahun 2003.
“Semua ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, maka dilarang, tak terkecuali PKI,” pungkasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan jajarannya untuk menonton bareng film “Pengkhianatan G30S/PKI” garapan Arifin C. Noer. Langkah Panglima TNI itu mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. (L/R06/P1)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah