HIDUP UNTUK BERAMAL KEBAIKAN

Oleh : Ali Farkhan Tsani*

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, 

الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya : “Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS Al-Buruj / 85 : 9).

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ ( ) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ( )

Artinya : “Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS Al-Hasyr / 59 : 22-23).

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS Al-Baqarah / 2 : 255). 

Betapa luas kerajaan Allah di langit dan di bumi. Demikian pula  betapa tak terbatasnya kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Nikmat-nikmat-Nya tak terhitung dan tidak pernah bertepi. Allah sendiri menyatakan di dalam kalam-nya :

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

وَءَاتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Artinya : “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim : 34).

Pemberian rezki-Nya meliputi segala sesuatu, orang beriman, orang munafik, sampai orang kafir sekalipun. Binatang buas, binatang ternak, hingga binatang melata pun yang secara dzahir susah berjalan jauh mencari makanan, Allah telah siapkan rezkinya. Kita bisa bayangkan, betapa seekor cicak yang hanya bisa melata dari satu dinding ke dinding lainnya mencari sesuap mangsa. Sementara mangsa yang diburunya adalah nyamuk yang ringan dan punya sayap untuk mampu terbang ke sana ke mari. Namun, begitulah hebatnya, kita melihat ada saja cicak dapat menangkap nyamuk terbang itu, lalu menggigitnya, mengunyahnya, dan menelannya hingga kenyang.

Seekor semut hitam yang jalannya meniti satu milimeter demi satu milimeter, ingin memangsa belalang yang jauh lebih besar lagi punya sayap di kanan  kirinya. Tapi, herannya, si semut hitam mendapatkan belalang mati di depannya. Ia tinggal mengigitnya atau membawanya ke sarangnya. Lalu ia pun memanggil kawan-kawannya, tidak perlu melalui handphone atau kirim pesan singkat sms. Toh tidak berapa lama, berkumpullah kawan-kawannya untuk bersama-sama mengangkat si belalang, dan dibawanya secara bergotong-royong menuju ke suatu tempat yang aman untuk disantap bersama-sama. Subhaanallaah….

Begitulah Allah ‘Azza wa Jalla telah menuliskannya di dalam titah suci-Nya :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

Artinya : “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Huud / 11 : 6).

Kita hamba-Nya yang telah merengkuh berbagai kenikmatan tidak terhingga. Nafas yang kita hirup dari detik ke detik tidak pernah Allah hitung berapa rupiah harus dibayar. Sementara saudara-saudara kita yang tengah terbaring di rumah-rumah sakit, berapa juta mereka harus membayar tabung-tabung oksigen karena nafasnya tersengal-sengat akibat penyakit asmanya kambuh. Darah merah yang mengalir ke seluruh tubuh kita pun tak pernah Allah minta kepada manusia untuk menggantinya dengan segunung emas. Padahal banyak penderita sakit yang terpaksa harus ditransfusi darahnya dari pendonor akibat kekurangan cairan darah pasca operasi.

Namun, ironisnya, kita seringkali begitu dengan mudahnya meninggalkan perintah-Nya, bahkan terbuai di dalam dosa, kemungkaran dan kemaksiatan. Hingga akhirnya prestasi kita sebagai manusia yang mulia, terjerembab ke dalam lembah hina penuh dosa. Na’udzubillahi min dzalik.

Allah pun menegur kita di dalam ayat–Nya :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ( ) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ ( )

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)”. (QS At-Tiin / 95 : 4-5).

Pertanyaannya adalah apakah kita tidak malu dengan semua itu? Semua karunia kenikmatan berupa kesehatan fisik, rezki harta dan kekayaan materi, keluarga yang berkembang sedap dipandang mata, dan segala kebutuhan yang tercukupi. Sementara amal ibadah kita tidak sebanding dengan yang Allah limpahkan  gratis kepada kita. Apakah kita sudah begitu percaya diri bahwa kita bisa masuk surga hanya dengan beberapa sedikit amal kebaikan, secuil prestasi ibadah, dan setumpuk kemaksiatan?

Sepantasnyalah kita malu dengan teguran Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam firman-firman-Nya :

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ

Baca Juga:  Kasih Sayang Rasulullah SAW

Artinya : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS Al-Baqarah / 2 : 214).

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

Artinya : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran / 3 : 142).

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تُتْرَكُوا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَا رَسُولِهِ وَلَا الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS At-Taubah / 9 : 16).

Untuk itu, patut kita canangkan mulai dari sekarang bahwa sekali hidup, sekali itu berarti, sudah itu mati. Semoga kita berhasil menempuh jalan hidup yang penuh ujian ini dengan amal kebaikan. Terimalah amal kebaikan kami ya Allah. Amin Yaa Robbal ‘alamin.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya : “…..”Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Baqarah / 2 : 127).

* Penulis, Redaktur Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Da’i Pesantren Al-Fatah Indonesia, [email protected].

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Comments: 0