Oleh: Rohullah Fauziah Alhakim, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Hijab syar’i wajib hukumnya bagi setiap Muslimah. Memakai hijab syar’i merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun meskipun begitu hijab syar’i bukan menjadi tolak ukur keshalihan seorang Muslimah. Karena Hijab dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda.
Kerap kali permasalahan hijab dikaitkan dengan akhlak seseorang. Hingga hampir mencoreng kesucian hijab itu sendiri. Sering terdengar kalimat-kalimat cibiran terhadap akhlak seseorang yang memakai hijab syar’i misalnya, “Percuma jilbab lebar, tapi masih pacaran.” , “Pakai hijab syar’i kok judes.” Masih banyak ungkapan-ungkapan lainnya.
Memakai hijab syar’i adalah murni perintah Allah, wajib untuk wanita Muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk, sedangkan akhlak adalah perangai atau tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang. Jika seorang wanita berhijab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karena hijabnya namun karena akhlaknya. “Yang berhijab syar’i belum tentu shalihah, namun yang shalihah pasti berhijab syar’i”
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)
Sebagian beranggapan bahwa wanita yang sudah memakai hijab syar’i adalah pasti wanita yang sangat shalihah, pasti pintar menjaga diri, ngajinya bagus dan pasti taat pada orang tua atau suaminya. Memang jika sebagian besarnya. Tetapi jangan dijadikan tolak ukur. Ini belum tentu karena tetap saja tolak ukurnya adalah akhlak dan takwa.
Allah Ta’ala berfirman,
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian” (QS. Al-Hujurat: 13)
Pakai Hijab Syar’i, Nanti Gak Modis dan Kaku
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
Jika modis untuk suami maka anda para wanita dalam hal ini boleh. Tetapi jika untuk modis dan menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram maka yang perlu diperbaiki adalah hatinya. Adalah suatu hal yang terlarang dalam agama jika wanita bisa menimbulkan fitnah bagi laki-laki bukan mahram baik dengan penampilan dan suaranya.
Ingin membuat kecantikannya diakui dan diperebutkan oleh banyak lelaki. Padahal fitnah wanita bisa menghilangkan akal laki-laki yang istiqamah sekalipun. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Salam bersabda,
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.” (HR. Bukhari no. 304)
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
Tidakkah anda wanita ingin membuat suami anda atau calon suami anda kelak semakin cinta dengan mengatakan,
“Kupersembakan wajahku ini hanya untukmu, suamiku”
Mengenai modis, maka terserah anda bergaya bagaimanapun asal untuk suami anda. Pakaian model terbaru atau pakaian yang menampakkan aurat. Dan justru untuk suamilah, anda mempersembahkan yang tercantik dan terbaik. Zaman sekarang sudah terbalik jauh, wanita modis dan harum di luar rumah. Sedangkan di rumah baju seadanya, lusuh dan tua, baunya bau bawang dan minyak goreng.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
Pakai Hijab Syar’i Tertutup, Susah Dapat Jodoh
Jaman sekarang jamannya nikah muda, jangan salah sangka dulu, nikah mudanya bukan karena MBA (Married by Accindent), namun menikah karena ingin menjaga kesuciannya dari perbuatan maksiat. Ini membuktikan bahwa hijab syar’i tidak menyulitkan datangnya jodoh.
Salah satunya adalah pemeran film Tausiyah Cinta, Ressa Rere, dan masih banyak Muslimah yang berhijab syar’I nikah muda.
Yang mencari mereka tentu laki-laki yang bertangggungjawab Insya Allah. Menikahi mereka bukan semata-mata karena kacantikan tetapi karena agama dan akhlaknya dan inilah yang bahan bakar utama kebahagiaan rumah tangga sampai menjadi pasangan abadi di akhirat kelak.
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
Karena itu ibarat cermin, jodoh juga menyesuaikan dengan kualitas diri kita. Ibarat cermin , kita bisa lihat semua yang ada pada dirinya ternyata ada pada diri kita juga.
Jika kita sibuk memperbaiki diri di jalan Allah, maka kita akan mendapat pasangan yang juga sibuk memperbaiki dirinya.
Jika kita selalu berusaha menjaga aurat dan menundukkan pandangan, Insya Allah kita akan mendapat pasangan yang juga senantiasa menjaga aurat dan menundukkan pandangannya.
Maka dari itu, sebagai seorang Muslimah memakai hijab syar’i jangan hanya untuk fashion belaka, apalagi sekarang hijab syar’i sudah menjadi tren di Indonesia. Ikhlaslah memakai jilbab untuk kebaikan diri, dan jadikan Hijab sebagai kebutuhan, niscaya kelak akan merasakan manfaat jilbab dan berubahlah akhlak.
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Selain itu, janganlah terpedaya dengan segala aktifitas dan perkataan orang yang menjadikan seseorang cenderung merasa tidak mungkin untuk menggunakan hijab yang sesuai syari’at. Ingatlah, bahwa sesungguhnya tidak ada teman di hari akhir yang mau menanggung dosa yang kita lakukan. Hanya kepada Allah-lah kita memohon pertolongan ketika menjalankan segala ibadah yang telah disyari’atkan. Wallahu a’lam. (R05/P1)
(*Dari berbagai sumber)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara