‘HIJABERS IN LOVE’ AJANG SOLIDARITAS MUSLIMAH BERJILBAB

Rudi Hendrik - Selasa, 9 September 2014 - 05:15 WIB

Selasa, 9 September 2014 - 05:15 WIB

1123 Views

Fahira Idris (tengah) bersama sebagian penonton nobar "Hijabers in Love" berfoto bersama setelah acara di Pejaten Village, Jakarta, Senin (9/9). Foto: MINA" width="300" height="199" /> Fahira Idris (tengah) bersama sebagian penonton “Hijabers in Love” berfoto bersama setelah acara di Pejaten Village, Jakarta, Senin (9/9). Foto: MINA

Jakarta, 12 Dzulqa’dah 1435/9 September 2014 (MINA) – Kolaborasi pemerintah kota (pemkot) Bandung dan industri perfilman yang menghasilkan “Hijabers in Love” movie yang tayang di berbagai kota merupakan ajang solidaritas untuk kaum muslimah yang memilih berhijab dengan segala resikonya.

Anggota Komisi Pendidikan dan Pengkaderan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fahira Idris, menyatakan hal ini saat nonton bareng hasil karya bangsa tersebut di Pejaten Village Jakarta, Senin malam.

“Di samping ini, kami dan MUI juga berencana mengadakan konferensi hijab se-Indonesia untuk mendukung mereka yang selama ini mendapat diskriminasi karena memilih berhijbab,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) setelah acara.

Acara nobar gratis untuk solidaritas berhijab ini secara berturut-turut diputar di XXI berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Makasar, termasuk Jabodetabek yang sejak awal September memiliki jadwal khusus di beberapa mall untuk kegiatan ini.

Acara yang didukung Walikota Bandung Ridwan Kamil ini juga mendapat sorotan penting untuk kaula muda di Bandung. Bukan hanya Emil (sapaan Ridwah Kamil) yang menikmati nobar bersama ribuan penonton ini, namun juga para komunitas muda di Bandung yang mengatakan sangat menikmati kisah muda-muda ini.

Sebagaimana dilaporkan media, Diana Paramitha, perwakilan Hijabers Community Bandung mengatakan bahwa acara hari ini juga memberikan keistimewaan kepada para hijabers, khususnya hijabers Bandung agar dapat menonton HIJABERS IN LOVE sebelum filmnya tayang secara serentak di bioskop.

Namun, protes juga melayang terhadap film genre muda ini. Salah satunya komentar yang bermunculan di jejaring Twitter. Keriuhan itu terjadi pasca sebuah akun Twitter dakwah mengunggah poster (tepatnya sampul adaptasi novel) film Hijabers in Love.

Tidak hanya mengunggah gambar, sang pemilik akun juga menulis, ’’Ya Allah…kenapa hijabers dicitrakan seperti ini? Kami hijabers tidak murahan, mengobral cinta…’’ Akun itu memiliki lebih dari 20 ribu followers. Maka, kontan followers-nya segera bereaksi.(L/K03/R04/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)