Lampung Selatan, MINA – Salah satu ibrah yang bisa diambil dari kisah Maryam binti Imron adalah memaksimalkan usaha, upaya, dan langkah untuk membebaskan Masjidil Aqsa meski saat ini umat Islam dalam kondisi puncak kelemahan.
Hal ini dipaparkan Guru Besar Bidang Baitul Maqdis, Prof. Abd. Fattah Al-Ewaisi pada Daurah Baitul Maqdis di Masjid An-Nubuwwah Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Lampung, Sabtu (23/11).
“Maryam merasakan puncak kelemahan saat melahirkan namun diperintah oleh Allah untuk menggoyangkan pohon kurma sehingga kurma-kurma berjatuhan dan dapat dimakan. Artinya tugas kita adalah berusaha melaksanakan perintah Allah membebaskan Masjid Al-Aqsa, sisanya (hasilnya) itu urusan Allah,” katanya.
Lebih lanjut Prof Al-Ewaisi menegaskan, tidak mungkin kita mempunyai keinginan untuk membebaskan Masjid Al Aqsa tapi tidak melakukan apapun hanya tidur tidak berbuat apa-apa sedikit saja tidak ada upaya yang kita lakukan seperti Maryam menggoyangkan pohon kurma.
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa
“Jika kita ingin menyaksikan Al-Aqsa bebas di masa kita, harus ada upaya, langkah, mengeluarkan seluruh kemampuan sesuai keahlian masing-masing sebagai ikhtiar,” tegasnya.
Ingat terus perintah Allah kepada Maryam untuk menggoyangkan pohon. “Artinya kita harus terus berusaha, hasilnya nanti itu urusan Allah,” katanya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H