Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hikmah Ramadhan : Bulan Percepatan Bersedekah

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 15 April 2022 - 05:11 WIB

Jumat, 15 April 2022 - 05:11 WIB

10 Views

Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Bulan Ramadhan sungguh menjadi bulan penuh semangat dan motivasi percepatan untuk bersedekah kepada sesama. Kalau bisa tiada hari tanpa bersedekah, mumpung masih bulan Ramadhan. Saat di mana pahala bersedekah dilipatgandakan puluhan kali lipat dibandingkan hari-hari pada bulan-bulan lain selain Ramadhan.

Kedermawanan orang-orang yang berpuasa hendaknya bagaikan angin yang tak kelihatan, tapi terasa hembusannya. Naiknya bisa membuat pohon-pohon bergoyang, mampu menerbangkan layang-layang hingga menggerakkan awan hitam.

Pergerakan angin juga begitu cepat, lembut dan ada dan terasa meski tak terdengar. Begitulah pada bulan Ramadhan ini orang-orang beriman begitu cepat dan bersegera dalam bersedekah. Jarang orang tahu sebegitu rahasianya jika ia bersedekah. Tapi terasa bagi yang menerimanya. Terlebih lagi pada mereka yang memerlukan, apalagi yang meminta, ia akan mengusahakannya semaksimal dia bisa.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri Puitis: Melanjutkan Ibadah, Melestarikan Sunnah  

Maka, orang yang berpuasa, ia akan dengan mudah mengeluarkan hartanya di jalan Allah, gemar membantu mereka yang berada di jalan Allah, memberi bekalan untuk perjuangan penegakkan syi’ar Islam, memberi untuk yang dikenal atau tidak.

Ia juga sangat mudah memaafkan, sangat senang meminta maaf, sangat gemar menyediakan dan melapangkan kesempitan saudaranya.

Hingga orang-orangpun merasakan sejuknya angin sedekahnya, walau tak melihat orangnya.

Ini seperti dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam disebutkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma:

Baca Juga: Makna Sejati Idul Fitri: Kembali ke Fitrah dengan Hati yang Suci

كَانَ النَّبِيُّ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَكَانَ رَسُوْلُ الله حِيْنَ يَلْقَاهُ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِن الرِّيْحِ المُرْسَلَةِ

Artinya: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.”

Inilah Ramadhan bulan sedekah, bulan kedermawanan, bulan suka memberi tak harap kembali.

Betapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri telah mengajarkan kita sebagai manusia yang paling dermawan, juga paling mulia, paling berani dan amat sempurna dalam segala sifat yang terpuji. Dan kedermawanan Nabi pada bulan Ramadhan berlipat ganda daripada bulan-bulan lainnya.

Baca Juga: Al-Jama’ah: Pilar Kebangkitan Umat Islam

Baginda Nabi tak segan-segan memberi buka bagi orang-orang yang berpuasa untuk menjemput buka puasa Maghrib.

Sungguh tak patut menyebut pengikut Nabi, jika kita tak ikut arahannya, menjadi makhluk dermawan di bulan suci Ramadhan ini. Dan kedermawanan itu bukan untuk siapa-siapa. Hakikatnya akan kembali pada diri pelakunya sendiri. Allah pun akan menggantinya dengan tunai dan tuntas, di dunia, di akhirat apalagi.

Di dalam Kitab Suci-Nya, Allah menyatakan:

…..وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

Baca Juga: Sejarah Yahudi adalah Sejarah Kekalahan

Artinya: “….. Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah, niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS Al-Anfal/8: 60).

Semoga kita termasuk orang yang ahli bersedekah dengan ikhlas semata karena Allah. Aamiin. (A/RS2/RS3).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bulan Ramadhan Ibarat Permainan Ular Tangga, Dimana Posisi Kita?

Rekomendasi untuk Anda