Oleh: Zaenal Muttaqin, wartawan Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA)
Ibadah puasa yang saat ini tengah dilaksanakan ummat muslim, memiliki banyak hikmah dan fadhilah atau keutamaan. Di dalam kitab Maqashidus Shaum yang ditulis oleh Imam Izzuddin bin Abdissalam menyebutkan, berpuasa dapat menjadi pencegah dari terbersitnya kemaksiatan-kemaksiatan dan penyelewengan-penyelewengan.
Dijelaskan, hal itu disebabkan karena nafsu jika dalam keadaan kenyang, maka ia akan mudah berhasrat pada kemaksiatan-kemaksiatan dan membisikkan pada penyelewengan-penyelewengan.
Sementara jika nafsu dalam kondisi lapar dan haus, maka jiwa akan membisikkan untuk munajat kepada Allah dan menyibukkan diri dengan yang lebih baik baginya dari pada berhasrat pada kemaksiatan dan penyelewengan.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Oleh sebab itu, maka sebagian dari ulama terdahulu lebih mengutamakan berpuasa dari pada ibadah-ibadah lainnya. Ketika ditanya tentang alasannya, ulama terdahulu menjawab.
“Karena Allah akan melihat diriku dalam keadaan meninggalkan makanan dan minuman (berpuasa) lebih aku sukai dari pada Dia melihatku dalam keadaan meninggalkan kemaksiatan ketika aku kenyang.”
Tidak dapat dipungkiri, jika kita dalam keadaan perut kenyang sering kali malah timbul rasa malas dan ogah-ogahan. Itulah saat hawa nafsu mulai membisikkan untuk malas-malasan melakukan beribadah dan sebagainya.
Oleh sebab itu, salah satu keutamaan ibadah puasa adalah untuk mencegah terbersitnya hati untuk berbuat maksiat atau meninggalkan ketaatan. Betapa tidak, bukan kah sangat disayangkan jika kita sudah berpuasa, namun maksiat tetap jalan?
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Maka jangan sampai kita termasuk dalam umat yang dikategorikan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
“Berapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR An-Nasa’i).
Setidaknya ketika akan berbuat maksiat, puasa mengingatkan kita untuk tidak melakukannya. Dan jika kita latih terus menerus selama bulan Ramadhan ini, maka insya Allah ketika di bulan-bulan berikutnya walaupun tidak berpuasa pun kita sudah bisa menahan diri untuk tidak melakukan kemaksiatan. (A/B04/P1)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj News Agency (MINA)