Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hikmah Ramadhan: Puasa Kendali Diri dari Kemungkaran

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 7 April 2022 - 05:22 WIB

Kamis, 7 April 2022 - 05:22 WIB

16 Views

Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Puasa dalam bahasa Arab shaum, artinya: menahan diri dari sesuatu.

Di dalam Al-Quran disebutkan :

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

Artinya : “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini”. (QS Maryam/19 :  26).

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Adapun hakikat puasa atau menahan diri, bukanlah sekedar menahan diri dari makan, minum dan dari hal-hal yang membatalkanya. Namun juga menahan diri dari perbuatan dosa, keburukan, kemaksiatan dan kemungkaran. Jika tidak dapat menahan diri dari semua pelanggaran itu, maka puasanya dikhawatirkan tidak akan mendatangkan pahala apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja. Sebab tidak menimbulkan dampak positif bagi dirinya.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan tentang banyaknya orang yang berpuasa. Namun tidak memperoleh apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Juga tidak mendapatkan apa-apa pada shalatnya, kecuali lelah semata. 

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الظَّمَأُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ

Artinya :”Betapa banyak orang yang berpuasa, tidaklah memperoleh  apa-apa baginya dari puasanya selain lapar, dan betapa banyak orang yang mendirikan shalat, tidaklah memperoleh apa-apa baginya dari shalatnya kecuali lelah”. (HR Ad-Darimi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Pada hadits lain dikatakan:

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR Ath Thabrani).

Karena itulah, tujuan berpuasa Ramadhan adalah untuk mengantarkan yang berpuasa menjadi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan makna takwa secara umum adalah dapat mengerjakan apa-apa yang Allah perintahkan dan dapat meninggalkan apa-apa yang Allah larang.

Termasuk ciri orang bertaqwa adalah mampu meninggalkan perbuatan dosa, maksiat dan segala kemungkaran. Bahkan bukan hanya mengerjakan kebaikan, tapi mengajak orang lain berbuat kebajikan serupa. Juga bukan hanya meninggalkan kemungkaran, tapi mencegah orang lain dari berbuat kemungkaran.

Semoga puasa Ramadhan kita dapat memperkuat keimanan kita untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkran. Aamiin. (A/RS2/P2)

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Kolom