Jakarta, 12 Muharram 1438/13 Oktober 2016 (MINA) – Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, mengatakan kemajuan suatu bangsa utamanya ditentukan oleh kualitas pendidikan.
“Mendidik anak berarti mendidik seorang individu untuk masa depan yang lebih baik, dan mendidik masyarakat berarti membantu membentuk masa depan bangsa,” katanya pada acara “Kamis Bercengkrama Indonesia Mengajar (IM)” bertajuk “Hasil Capaian Lima Tahun: Kolaborasi Agen Perubahan Pendidikan”, di Kantor Indonesia Mengajar, Kenayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/10).
Besarnya cakupan dan kompleksnya persoalan sektor pendidikan di Indonesia membuatnya tidak dapat hanya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah, tambahnya, perllu dilahirkan agen-agen perubahan yang berkomitmen untuk membangun pendidikan dan mampu menciptakan imspirasi serta menjadi lokomotif perubahan yang berarti di masyarakat.
“Gerakan Indonesia Mengajar (IM) percaya sepenuhnya pada hal di atas dan menjadi inisiatif sosial pendidikan terdepan yang menggabungkan dua pembelajaran, yaitu pengembangan kepemimpinan pemuda dan pelibatan semua elemen masyarakat dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Lebih lanjut, kedua gagasan dan prinsip tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah program yaitu mengirimkan pemuda-pemudi lulusan terbaik perguruan tinggi untuk mengabdi sebagai guru dan sekaligus sebagai agen perubahan sosial di daerah selama satu tahun.
“Melalui inisiatif ini, Indonesia diharapkan dapat memiliki generasi pemimpin bangsa dengan kompetensi global namun dengan pemahaman akar rumput yang lain,” harapnya.
Indonesia Mengajar (IM) hadir sebagai gerakan yang mengajak keterlibatan seluruh pihak untuk ikut ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia. Gerakan ini percaya bahwa masyarakat dapat menjadi mandiri dan tumbuh saling menguatkan satu sama lain, serta meyakini bahwa kemajuan pendidikan di suatu daerah ditentukan oleh para pelaku pendidikan di daerah itu sendiri, yaitu siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, pemerintah daerah, serta kelompok-kelompok lain dalam masyarakat. (L/ima/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun