Jakarta, MINA – Sebuah langkah monumental dalam pemberdayaan diplomasi pemuda ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA) dan The Embassies and International Organisation Local Staff Union (EILS) di Jakarta baru-baru ini.
Kolaborasi tersebut dipandang sebagai terobosan baru dalam memperkuat peran strategis pemuda Indonesia dalam jejaring kerja sama internasional, demikian rilis yang diteirma MINA, Jumat (18/4).
HPA dikenal sebagai organisasi kepemudaan berbasis nilai-nilai kebangsaan dan keislaman, sementara EILS mewakili para staf lokal dari berbagai kedutaan besar dan organisasi internasional yang ada di Indonesia. Penandatanganan MoU tersebut membuka jalan bagi sinergi lintas negara yang melibatkan generasi muda dari latar belakang beragam.
Ketua Umum HPA, Aziz Fauzul Adzim, menegaskan bahwa kemitraan tersebut dilandasi oleh semangat membangun masa depan dunia yang lebih adil dan inklusif, dengan pemuda sebagai agen utama perubahan global.
Baca Juga: Orang Tua Hanya Hadir Saat Ambil Rapor? Mari Ubah Pola Ini!
“Di tengah dunia yang semakin kompleks, pemuda tak bisa lagi hanya menjadi penonton. Mereka harus hadir sebagai aktor yang membawa nilai-nilai kemanusiaan. Kerja sama ini adalah wujud nyata dari komitmen kami menempatkan pemuda Indonesia di pusat orbit global yang konstruktif,” ujarnya.
Aziz juga menyebut bahwa kolaborasi ini akan membuka ruang pertukaran gagasan, budaya, dan aksi nyata lintas batas negara.
“Sinergi ini bukan sekadar simbol persahabatan, melainkan langkah konkret membangun jaringan global pemuda untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Pemuda harus mengambil bagian aktif dalam membentuk peran strategis Indonesia di kancah dunia,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua EILS, Irvan Indrawan Karna Dibrata, menyampaikan harapannya agar kerja sama ini tidak hanya memperkuat kapasitas intelektual, tetapi juga nilai-nilai moral dan solidaritas lintas budaya.
Baca Juga: Anak Jujur Bukan dari Teori, Tapi Keteladanan, Mari Mulai dari Rumah
“Semoga kemitraan ini menjadi wadah yang melahirkan generasi muda yang kuat, berwawasan luas, dan berakhlak mulia—sebagaimana jari-jari yang saling menguatkan dalam satu genggaman,” tutur Irvan.
Melalui MoU tersebut, kedua organisasi berkomitmen menjalankan program bersama yang mencakup diplomasi publik, penguatan kapasitas kepemudaan, pertukaran budaya, serta aksi-aksi kemanusiaan yang relevan dengan tantangan global.
Penandatanganan MoU itu turut dihadiri oleh berbagai perwakilan diplomatik dan organisasi nasional. Hadir dalam acara ini antara lain perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia, serta staf lokal dari Kedutaan Besar negara-negara sahabat seperti Belarusia, Kanada, Georgia, Aljazair, dan Kuwait. Tak ketinggalan juga lembaga kebudayaan seperti Japan Foundation, serta sejumlah organisasi kepemudaan nasional seperti PII Wati dan jaringan organisasi sosial lainnya.
Inisiatif ini dinilai sebagai langkah awal menuju penguatan jejaring pemuda global yang tak hanya menjembatani perbedaan, tetapi juga menciptakan ruang dialog dan kolaborasi untuk membangun dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan.[]
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Jambi Adakan Wisuda Tahfidzul Qur’an dan Pelepasan Kelas XII
Mi’raj News Agency (MINA)