Khartoum, MINA – Sekitar 25.000 warga Ethiopia melarikan diri melintasi perbatasan Ethiopia ke provinsi Kassala dan Qadarif di Sudan, untuk menghindari pertempuran di wilayah utara Ethiopia Tigray.
Pada Sabtu (14/11), Kepala Komisi Pengungsi Sudan Abdullah Suleiman mengadakan pembicaraan dengan pejabat badan pengungsi PBB (UNHCR) dan Kementerian Kesehatan di provinsi Qadarif untuk membahas cara-cara memberikan perlindungan dan bantuan kepada para pengungsi. Demikian Anadolu Agency melaporkan, Ahad (15/11).
Dalam pertemuan tersebut, Suleiman mengimbau masyarakat dan organisasi internasional segera memberikan bantuan kepada pengungsi.
Ethiopia telah melancarkan apa yang digambarkannya sebagai operasi penegakan hukum di Tigray, setelah pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) menyerang komando utara tentara federal yang ditempatkan di seluruh wilayah Tigray, membunuh tentara dan menjarah aset militer.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
TPLF telah mendominasi kehidupan politik di Ethiopia selama lebih dari tiga dekade sebelum Perdana Menteri Abiy Ahmed saat ini, yang berasal dari kelompok etnis Oromo, berkuasa pada tahun 2018.
Oromo adalah suku etnis terbesar di Ethiopia, mewakili 34,9% dari 108 juta penduduk negara, sedangkan Tigray hanya 7,3%. (T/Hju/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza