Hingga Akhir Februari, Israel Sita Uang dari 160 Tahanan Palestina dari Yerusalem

Tahanan Palestina. (Foto: Wafa)

Yerussalem, MINA – Pendudukan Israel hingga akhir Februari, menyita rekening bank dan dana dari 160 warga Palestina dari Yerusalem Timur yang diduduki yang menjalani hukuman di penjara Israel karena perlawanan mereka terhadap pendudukan, termasuk 24 tahanan yang saat ini berada di balik jeruji besi, 55 tahanan yang sudah dibebaskan, dan 81 anggota keluarga tahanan.

Demikian dikatakan Ketua Komite Keluarga Tahanan dari Yerusalem, Amjad Abu Asab sebagaimana dikutip dari Wafa, Selasa, (7/3).

Fadi Obeidat, seorang pengacara Komisi Urusan Tahanan, mengatakan setelah mengunjungi Mohammad Obeidat, (23) dari lingkungan Jabal al-Mukabber di Yerusalem Timur yang diduduki, ditangkap pada tahun 2016 dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara yang saat ini ditahan di penjara Negev, bahwa setelah persetujuan undang-undang mengenai para tahanan dari Yerusalem dan di dalam Israel yang menerima alokasi dari Otoritas Palestina, rekening pribadinya dan rekening orang tuanya disita, demikian juga harta benda mereka yang dapat dipindahkan.

Mereka juga diperintahkan untuk membayar sejumlah 131.000 shekel setara 36.000 USD, dan sejumlah 136.000 shekel setara 38.000 USD disita dari ayahnya, selain 43.000 shekel USD 12.000.

Menteri kabinet fasis Israel, Itamar Ben Gvir, telah mempelopori kampanye untuk menyita uang dari mantan dan pejuang kemerdekaan Palestina saat ini dan dari keluarga Palestina yang dibunuh oleh tentara pendudukan Israel yang dibayar tunjangannya oleh Otoritas Palestina sebagai hukuman.

Selain itu juga mengusir tahanan yang dibebaskan dari kota mereka, apakah itu Yerusalem yang diduduki atau kota-kota di wilayah yang diduduki Israel, ke Tepi Barat. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)