Jakarta, MINA – Paguyuban muda-mudi Swara Gembira mempersembahkan Pergelaran Hip Hip Hura yang terinspirasi oleh lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Chrisye.
Pergelaran Hip Hip Hura adalah pergelaran keenam Swara Gembira yang akan dilaksanakan di Livespace, SCBD Jakarta, Sabtu (8/12).
Swara Gembira adalah sebuah paguyuban muda-mudi yang berdiri sejak Maret 2017. Swara Gembira sebelumnya pernah merayakan karya Guruh Sukarno Putra yang bertajuk Pesta Dansa Untukmu Indonesiaku, penggalangan dana persembahan untuk Yockie Suryo Prayogo pada Pergelaran Sang Bahaduri, dan pementasan karya Candra Darusman “Pesta Dara dan Pemuda”.
Kali ini, Swara Merdeka yang diprakarsai Oi dan Rivan ini memilih Chrisye sebagai sosok yang diangkat pada pergelaran kali ini.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Semangat Chrisye dalam memperjuangkan seni budaya Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dengan mengikuti perkembangan zaman semasa hidupnya adalah semangat yang dibutuhkan dan bahkan perlu ditiru anak muda di era globalisasi seperti saat ini,” kata Oi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin (26/11).
Konferensi pers sendiri juga dihadiri oleh Yanti Noor (istri Chrisye) dan Guruh Soekarno Putra (musisi & sahabat Chrisye), serta penyanyi dan seniman yang akan tampil di pagelaran tersebut.
Chrisye merupakan salah satu penyanyi maestro di Indonesia. Walaupun Chrisye sudah tiada, tapi lagu-lagunya masih berjaya. Bahkan lagu Serasa dan Juwita adalah beberapa lagu yang sering ditunggu-tunggu di berbagai acara anak muda.
Chrisye juga terus turut memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui videoklip lagu-lagu yang dia tenarkan seperti Kala Cinta Menggoda, Cintaku, dan Untukku. Hal-hal ini lah yang akhirnya menjadi alasan utama mengapa Swara Gembira ingin merayakan sosok Chrisye di Pergelaran Hip Hip Hura.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Swara Gembira akan memadukan para seniman muda dengan membawakan lagu-lagu Chrisye yang dikemas menjadi ragam pentas budaya Indonesia. Dimulai dari budaya Bali, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Melayu, Dayak, serta Sumba yang akan dipamerkan melalui latar dan dekorasi panggung, serta busana, tarian, tata rias wajah & rambut para penampil Pergelaran Hip Hip Hura.
Beragam Seniman Satu Panggung
Memiliki latar belakang seni membuat Hip Hip Hura terus mengundang pelaku kreatif seperti musisi indie, musisi pendatang baru, komunitas musik punk hingga kelompok budaya lainnya.
Hal ini bisa dibuktikan oleh kehadiran penyanyi solo pop Kunto Aji, musisi belia Nadin (Cakecaine), Fauzan Lubis (Sisitipsi) penyanyi Reza Chandika yang juga menjadi pemandu kondang dan selebritas dunia maya dan biduanita indie Vira Talisa dalam satu panggung.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Sementara, Swara Gembira akan menampilkan salah satu komunitas tertua dan terbesar di Indonesia. Marjinal dan Taring Babi sebagai komunitas punk yang masih ada hingga saat ini.
Komunitas punk akan bergabung dengan kelompok budaya Reog Ponorogo (Madura) Simo Giri Sampurno dan kelompok hip-hop Onar juga dalam satu panggung.
Selain itu, akan ada pengisi suara lagu-lagu populer Chrisye seperti Elfa’s Choir, Kamila, dan Rishanda & The Rising selama kemeriahan berlangsung. Ditemani suguhan Kinarya GSP yang akan menjadi bumbu penyedap dengan tarian-tarian tradisional.
Hip Hip Hura akan dibuka oleh penampilan sekelompok musisi pendatang baru dari Irama Pantai Selatan. Dan akan ditutup oleh disjoki kaset, Pemuda Sinarmas.
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Pergelaran dengan kolaborasi seni dan budaya ini dapat dinikmati dengan kategori Tiket Pra-Acara seharga Rp. 300.000,00 dan Tiket Pas Acara seharga Rp. 400.000,00. Tiket Pra-Acara bisa dibeli melalui situs resmi Swara Gembira di www.swaragembira.com. Bagi kalian yang penasaran akan seperti apa Pergelaran Hip Hip Hura langsung saja kunjungi instagram @swaragembira.(L/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”