Hipertensi, Diabetes, Sakit Gigi Masalah Utama Kesehatan Masyarakat

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 30 detik yang lalu

30 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang merupakan bagian dari Quick Win Presiden Prabowo Subianto telah diikuti lebih dari 8,2 juta orang sejak peluncurannya pada 10 Februari 2025. Program ini mendeteksi tiga masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia: hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan kesehatan gigi.

Data Kementerian Kesehatan per Kamis (12/6) menunjukkan bahwa 1 dari 5 peserta mengalami hipertensi, 5,9 persen menderita diabetes melitus, dan separuh peserta mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, gigi goyang, atau gusi turun.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, obesitas sentral juga menjadi perhatian serius, dengan prevalensi sebesar 50 persen pada perempuan dan 25 persen pada laki-laki. Bahkan, 1 dari 3 orang usia di atas 40 tahun mengalami hipertensi, dan 1 dari 10 mengidap diabetes.

“Masalah kesehatan gigi sangat tinggi, termasuk saya sendiri baru sadar. Tapi yang lebih penting, tiga masalah besar lainnya hipertensi, diabetes, dan obesitas adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke, dua penyebab kematian utama di Indonesia,” kata Budi.

Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan perubahan gaya hidup. “Sehat itu investasi. Dan ini pesan langsung dari Presiden: jaga kesehatan agar rakyat Indonesia bisa bekerja, produktif, dan membawa negara kita menjadi negara maju di tahun 2045,” ujarnya.

Kemenkes mendorong masyarakat menjalani pola hidup sehat dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, asin, dan berlemak; aktif bergerak minimal 30 menit per hari; rutin cek tekanan dan gula darah; serta menjaga kesehatan gigi dengan prinsip 4M (menggosok gigi, membatasi gula, memeriksa gigi secara rutin, dan konsumsi buah serta sayur).

Program CKG telah berjalan di 9.552 puskesmas di 38 provinsi. Tiga daerah dengan partisipasi tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat (sekitar 60% peserta), sementara Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mencatat partisipasi terendah. Partisipasi perempuan juga lebih tinggi (62,2%) dibanding laki-laki (37,7%). []

Mi’raj News Agency (MINA)