nuklir-dimona-300x238.jpg" alt="nuklir dimona" width="371" height="294" /> Nuklir Israel. (foto; mobtada)
Jakarta, 13 Shafar 1436/6 Desember 2014 (MINA) – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Syaikh Muhyiddin Hamidy, mendesak PBB dan dunia internasional untuk segera mengungkap kepemilikan senjata nuklir Israel.
“Kepemilikan nuklir Israel harus diungkap, demi tercapainya kawasan dunia bebas senjata pemusnah massal nuklir,” ujar Hamidy dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (6/12).
Ia menegaskan, resolusi yang telah diloloskan PBB soal kepemilikan senjata nuklir Israel dalam sidang Majelis Umum pada Selasa (2/12) lalu, menghendaki Israel segera meratifikasi traktat serta tidak memproduksi dan memiliki senjata nuklir.
Hal ini sesuai dengan Traktat Pelarangan menyeluruh Uji coba Nuklir (Comprehensive Test Ban Treaty).
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
Dalam pemungutan suara terhadap draf resolusi yang disusun negara Arab tersebut, sebanyak 161 negara mendukung, 18 abstain dan 5 menolak. Lima negara yang menolak adalah Amerika Serikat (AS), Israel, Kanada, Palau, dan Mikronesia.
Israel merupakan satu-satunya negara di kawasan Timur Tengah yang tidak meratifikasi traktat nonproliferasi senjata nuklir.
Berbicara mengenai kondisi di sepanjang Jalur Gaza, Palestina, Imaam Muhyiddin Hamidy menyebut Israel harus bertanggung jawab dan dituntut atas kejahatan perang dan kemanusiaan yang mereka lakukan selama ini.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
“Tindakan kejam Israel terhadap Palestina, penghancuran bangunan-bangunan fasilitas umum serta pembantaian massal warga Gaza jelas-jelas merupakan bukti kejahatan perang, dan ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Hamidy.
Menurutnya, Statuta Roma tentang Pengadilan Pidana Internasional menyebutkan tentang akibat tindakan-tindakan kejahatan dapat mengancam perdamaian, keamanan dan keselamatan dunia. Tindakan tersebut termasuk pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa pada 12 Agustus 1949, imbuhnya.
Mengenai bantuan ke Jalur Gaza, Hamidy juga mengingatkan kepada negara-negara Muslim dan negara-negara maju untuk berkontribusi merekonstruksi bangunan dan merehabilitasinya.
“Terutama sekali kami mengingatkan negara-negara yang sudah sepakat membantu rehabilitasi Gaza pada Konferensi Rehabilitasi di Kairo Oktober lalu, termasuk komitmen Indonesia untuk membantunya, agar segera direalisasi,” katanya. (L/P4/P1).
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)