SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hizbullah Lebanon: Gencatan Senjata di Gaza Kunci Redakan ketegangan

kurnia Editor : Rendi Setiawan - Rabu, 3 Juli 2024 - 19:43 WIB

Rabu, 3 Juli 2024 - 19:43 WIB

10 Views ㅤ

Militer Zionis Israel sedangan berada di Dataran Tinggi Golan yang diduduki (Foto: Press Tv)

Beirut, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal gerakan Hizbullah di Lebanon, Sheikh Naim Qassem mengatakan, gencatan senjata di Gaza satu-satunya cara meredakan gejolak di kawasan tersebut.

“Sikap Hizbullah Lebanon mengenai serangan balasan Israel, untuk menghentikan serangan Zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza,” ujar Sheikh Naim Qassem, dalam sebuah wawancara dengan Press Tv, pada Selasa (2/7).

“Hizbullah akan menghentikan semua operasinya, tanpa ragu-ragu, jika gencatan senjata diumumkan di Gaza,” tambahnya.

Qassem mencatat, perjanjian gencatan senjata dapat menentukan situasi yang baik di Jalur Gaza, dan sepanjang perbatasan antara Lebanon dan wilayah yang diduduki Israel.

Baca Juga: Aktivis di Suriah Utara Kampanye Boikot Produk Israel

“Israel tidak memiliki kekuatan militer melancarkan perang besar-besaran terhadap Lebanon, dan rezim pendudukan belum mengambil keputusan mengenai masalah tersebut,” katanya.

“Terserah Israel untuk memutuskan, apakah mereka ingin melakukan perang skala penuh, terbatas, atau parsial,” lanjutnya.

Qassem menekankan, tanggapan Hizbullah akan menghancurkan keterlibatan yang telah putuskan. Dia memperingatkan, Israel tidak akan mampu mengendalikan perang di Lebanon.

Pejabat senior Hizbullah itu mengatakan, Utusan Khusus Amerika Serikat Amos Hochstein, melalui mediator, telah meminta Hizbullah untuk menekan Hamas agar menerima gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan yang diusulkan Presiden Joe Biden. Namun Hizbullah telah menolak permohonan tersebut.

Baca Juga: Kemenag Buka Pendaftaran Seleksi Imam Masjid ke UEA Hingga 3 Juli

“Hamas membuat keputusannya sendiri,” kata Sheikh Qassem, menggarisbawahi siapa pun yang ingin menuntut sesuatu dari gerakan perlawanan Palestina berbasis di Gaza harus terlibat langsung dengan mereka.

Hizbullah Lebanon dan Zionis Israel saling baku tembak sejak awal Oktober tahun lalu, setelah rezim Israel tersebut melancarkan agresi genosida terhadap Jalur Gaza menyusul operasi badai Aqsa dilakukan pejuang perlawanan Hamas Palestina.

Gerakan tersebut berjanji untuk terus melakukan serangan balasan selama rezim Tel Aviv melanjutkan perang di Gaza, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 37.925 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 87.141 lainnya.

Para pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Israel, namun jika hal itu terjadi mereka siap.[]

Baca Juga: Idul Adha di Cox’s Bazar: Derita dan Harapan Pengungsi Rohingya

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Internasional
Palestina
Palestina
MINA Millenia
Khutbah Jumat
Indonesia