Beirut, MINA – Blok Hizbullah di Parlemen Lebanon, pada Kamis (9/11) meminta Arab Saudi untuk tetap berada di luar urusan dalam negeri Lebanon.
Setelah pertemuan pekanannya (pertemuan sekali tujuh hari), blok tersebut mengatakan bahwa pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri yang diumumkan dari Riyadh akhir pekan lalu, telah menimbulkan banyak pertanyaan.
Menurut blok tersebut, Arab Saudi telah terperosok dalam krisis setelah “kegagalan” intervensi militernya dua setengah tahun di Yaman, yang telah menyebabkan kebuntuan militer. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Arab Saudi telah menuntut agar Hizbullah yang didukung Iran tidak berperan dalam pemerintahan Lebanon, karena kelompok bersenjata itu membantu pemberontak Houthi di Yaman.
Sebelumnya pada Sabtu, 4 November, Hariri telah mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah pernyataan mengejutkan dari ibu kota Arab Saudi.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah berspekulasi bahwa Arab Saudi telah memaksa Hariri untuk mengundurkan diri di tengah persaingan Saudi-Iran yang semakin dalam di kawasan tersebut. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama