Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hezbollah: Operasi Houthi Buktikan Kelemahan Israel

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Senin, 16 September 2024 - 17:26 WIB

Senin, 16 September 2024 - 17:26 WIB

43 Views

Houthi Yaman (Foto: Quds Press)

Beirut, MINA – Dalam sebuah pernyataan, Hezbollah menyebut serangan Houthi membuktikan kerentanan dan kelemahan entitas pendudukan Israel di semua lini.

Hezbollah memuji serangan rudal presisi itu, menggambarkannya sebagai serangan yang signifikan dan efektif. Almayadeen melaporkan, Senin (16/9).

Pernyataan itu juga memuji “keputusan berani” Yaman untuk membalas serangan Israel dan untuk mengakhiri ketidakadilan dan penderitaan dan menghentikan agresi Israel di Gaza.

Yaman melaksanakan operasi tingkat tinggi yang menargetkan situs militer Israel di dekat Tel Aviv pada Ahad (15/9) pagi, di mana ia menggunakan rudal hipersonik untuk menyerang sasaran tersebut

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Tak lama setelah operasi tersebut, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan rudal balistik hipersonik baru yang diluncurkan dari Yaman berhasil mengenai sasaran di Tel Aviv.

Saree melaporkan Angkatan Bersenjata Yaman melaksanakan operasi tersebut menggunakan rudal baru, yang menempuh jarak sekitar 2.040 kilometer dan mengenai sasarannya di Tel Aviv hanya dalam waktu 11,5 menit.

“Sistem pertahanan udara Israel gagal mencegat rudal tersebut,” tegasnya.

Saree menyoroti operasi ini merupakan bagian dari fase kelima upaya militer strategis Yaman, yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi rudal. Ia menekankan bahwa teknologi baru ini dirancang untuk melewati semua sistem pertahanan AS-Israel.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Ia lebih lanjut menegaskan Yaman tidak akan terhalang oleh hambatan geografis atau tindakan balasan dari pasukan AS dan Inggris. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Dunia Islam
Internasional