Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HNW: Tak Benar Arab Saudi Pusat Terorisme

Rendi Setiawan - Kamis, 2 Maret 2017 - 15:45 WIB

Kamis, 2 Maret 2017 - 15:45 WIB

779 Views

(Arsip)

(Arsip)

Jakarta, 3 Jumadil Akhir 1438/2 Maret 2017 (MINA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW) menampik tudingan yang menganggap bahwa Arab Saudi adalah pusatnya aksi dan paham kekerasan radikal atau terorisme.

“Kalau kita melihat upaya dan kesungguhan Arab Saudi menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk memerangi terorisme, ini menunjukkan itikad yang bagi memberantas aksi teror,” kata HNW di Komplek Parlemen, Kamis (2/3).

Usai menghadiri pertemuan dengan Raja Salman, HNW menegaskan bahwa anggapan masyarakat yang menyatakan Arab Saudi mendukung aksi teror adalah salah besar.

“Anggapan seperti ini adalah salah besar. Bagaimana mungkin Arab Saudi sebuah negara Islam mendukung teror, sementara Islam sendiri adalah agama yang damai. Ini tidak mungkin,” ujarnya.

Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H

Islam, lanjut HNW, adalah agama yang mengedepankan kedamaian dan toleransi. Jika ada anggapan Islam itu agama teror, maka yang menyampaikan perlu dipertanyakan.

Senada dengan HNW, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah juga beranggapan bahwa hubungan kerja sama dengan Arab Saudi terkait isu terorisme akan bermanfaat bagi Indonesia.

“Kerja sama ini kalau bisa jangan sampai hanya seremonial saja, tapi perlu adanya kerjasama nyata kedua negara. Jangan sampai tidak memiliki makna,” katanya.

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 merupakan kunjungan yang sangat bersejarah, setelah kunjungan Raja Faisal pada tahun 1970, sekitar 47 tahun yang lalu. Tak heran, kunjungan raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu disambut antusias oleh berbagai pihak.

Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol

Pemimpin Arab Saudi tersebut membawa rombongan dengan jumlah yang cukup besar, yakni sekitar 1.500 orang, termasuk 7 menteri dan sekitar 36 pangeran selama berkunjung ke Indonesia. Kunjungan Raja Salman ini dimaksudkan sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi pada September 2015 lalu. (L/R06)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional